Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghitung Manfaat Tol Trans-Sumatera bagi Provinsi yang Dilintasi

Kompas.com - 26/01/2022, 21:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kehadiran Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) diklaim memberikan manfaat signifikan bagi berbagai industri, termasuk sektor logistik.

Hal ini dibuktikan dengan efisiensi proses pendistribusian barang menjadi lebih cepat, disertai dengan pengeluaran biaya angkutan yang jauh lebih sedikit.

Selain sektor logistik, hadirnya JTTS juga memberikan kebermanfaatan pada industri pariwisata yang ditandai pertumbuhan inklusif secara perlahan di sektor perhotelan dan restoran.

Mobilitas masyarakat antar-kota dan desa juga diyakini akan semakin meningkat karena JTTS menghubungkan perkotaan dan pedesaan dalam suatu aglomerasi kesempatan kerja yang memberikan akses untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Baca juga: Ini Penyebab Kondisi Jalan di Indonesia Tak Semulus Singapura

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro menuturkan, perekonomian daerah di Sumatera secara umum juga mulai tumbuh positif pada pertengahan hingga akhir tahun 2021 berkat pembangunan dan pengoperasian JTTS.

“Di provinsi-provinsi yang dilintasi JTTS, pemulihan ekonomi dapat terlihat dari telah tumbuhnya realisasi lalu lintas harian (LHR) kendaraan tahun 2021 jika dibandingkan 2020,” tambah Koentjoro.

Kendati masih dalam situasi pandemi Covid-19, Hutama Karya mencatat terjadi pertumbuhan LHR serempak di enam ruas JTTS.

Keenam ruas tersebut adalah Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Tol Palembang-Indralaya (Palindra), Tol Medan-Binjai (Mebi), Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), dan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 3 dan 4.

Hutama Karya merinci, pertumbuhan LHR di Tol Bakter mencapai 18,93 persen menjadi 12.159 kendaraan pada 2021 dari sebelumnya 10.224 pada 2020.

LHR Tol Terpeka 20,00 persen menjadi 7.809 kendaraan pada 2021 dari sebelumnya 6.507 kendaraan pada 2020.

Kemudian Tol Permai yang mencatat LHR 6.620 kendaraan pada 2021 dari sebelumnya 6.397 kendaraan atau naik 3,48 persen.

Selanjutnya Tol Mebi yang mencetak pertumbuhan LHR 49,95 persen dari sebelumnya 12.232 kendaraan pada 2020 menjadi 18.342 pada 2021.

Sedangkan Tol Sibanceh Seksi 3 dan 4 dan Palindra dilaporkan mengalami penurunan LHR masing-masing 7,28 persen dan 15,98 persen.

Namun demikian, secara keseluruhan enam ruas JTTS yang dikelola Hutama Karya tersebut mengalami pertumbuhan LHR 19,78 persen menjadi 51.208 kendaraan pada 2021 dari sebelumnya 42.752 kendaraan pada 2020.

Tak hanya itu, kehadiran JTTS ini juga telah mengeskalasi pertumbuhan UMKM yang berkontribusi dalam mengisi rest-rest area di tiga ruas.

Hingga saat ini Hutama Karya telah mengelola sebanyak 25 rest area di Tol Bakter, Tol Terpeka, dan rest area sementara di Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).

Secara keseluruhan, terdapat 619 UMKM yang telah beroperasi di ruas-ruas tersebut.

Rinciannya, 187 UMKM di rest area Tol Bakter, 400 UMKM di rest area Tol Terpeka, dan 32 UMKM di rest area Tol Permai.

Dengan demikian, UMKM tersebut menempati porsi 94 persen dari total tenant atau penyewa di seluruh rest area yang dikelola Hutama Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com