Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Hunian Seperti Apa yang Cocok Dibangun di IKN Nusantara?

Kompas.com - 21/01/2022, 06:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Real Estat Indonesia (REI) menyampaikan low rise apartment merupakan konsep hunian yang cocok dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

"Kami tentu mengusulkan konsep hunian low rise apartment atau residensial vertikal. Selain praktis, juga efisien, dan memudahkan para penghuninya," kata Ketua Pokja IKN-REI Soelaeman Soemawinata saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/01/2022).

Menurutnya, low rise apartment merupakan hunian vertikal yang tidak memiliki banyak lantai. Untuk setiap tower-nya, hanya terdapat lima sampai enam lantai.

"Jadi hunian tetap vertikal, tapi bertingkat enam, bawahnya parkir, dan lima lantai di atasnya itu hunian. Di setiap lantai itu ada empat unit rumah, apartemen yang ukurannya cukup luas, di koridor luarnya juga tanpa AC jadi lebih hemat," papar dia.

Baca juga: Pemerintah Jadikan Alam Sutera dan BSD City Rujukan Bangun IKN, Apa yang Dipelajari?

Soelaeman menjelaskan dengan apartemen bertingkat rendah, mobilitas dan aksesibilitas penghuni jauh lebih mudah.

Hal itu jelas berbeda dengan apartemen bertingkat tinggi atau memiliki 20 hingga 25 lantai.

"Kalau orang yang belum terbiasa, tinggal di ketinggian apartemen itu mungkin dia akan capek, tidak nyaman dan stres," ujarnya.

Selain itu, low rise apartment juga dinilai jauh lebih kompak dibanding apartemen 20 lantai.

Beban terhadap konstruksi juga jauh lebih optimal dan tidak terlalu berat. Hal itu yang membuat hunian tersebut tahan terhadap bencana seperti gempa dan angin kencang.

"Jadi satu tower apartemen itu hanya ada 20 unit, lebih simpel bangunannya, karena di sana kan permukannya juga bergelombang. Jadi antar-bangunannya bisa naik turun, terus lebih kompak, juga beban konsruksi lebih optimal jadi kepadatan bisa terjadi," ucapnya.

Soelaeman menyebutkan, Kalimantan Timur memang merupakan daerah dengan risiko gempa yang cukup kecil.

Namun, tak dapat dimungkiri risiko yang akan dihadapi justru terkait kestabilan tanahnya.

Dengan konsep low rise apartment, maka hunian memiliki beban yang tidak terlalu berat sehingga aman untuk diterapkan.

"Selain lebih ringan, juga lebih fleksibel terhadap desain," lanjutnya.

Sementara hunian tapak, menurut Soelaeman, tidak cocok dibangun di IKN Nusantara. Alasannya karena kurang praktis, tidak efisien, dan terlalu banyak makan lahan.

"Untuk buat hunian tapak residensial itu nggak gampang. Di sana kan masih remote area, jadi kurang praktis karena harus ada halamannya, dibikin taman dan lainnya," ucap dia.

Oleh karena itu, REI siap turut berkontribusi dalam mewujudkan hunian bertingkat rendah. Hal ini didukung oleh mayoritas anggota REI yang merupakan para pengembang yang telah memiliki pengalaman dalam membangun hunian di berbagai wilayah di Indonesia.

Sebut saja PT Alam Sutera Tbk dan PT Bumi Serepong Damai Tbk yang hingga saat ini menjadi kawasan yang juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Kami tentu telah memiliki pengalaman terutama dalam membangun hunian dengan beragam konsep. Karena itu kami mendukung dan sipa dalam mewujudkan kawasan hunian di IKN," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com