JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menandatangani 7 prasasti infrastruktur strategis di Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (27/12/2021).
Dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR, penandatanganan infrastruktur tersebut dilakukan sebagai penanda selesainya pembangunan layanan infrastuktur publik di wilayah Sulawesi Tenggara.
Ini merupakan upaya untuk meningkatkan layanan infrastruktur publik, sarana meningkatkan kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir dan peningkatan konektivitas tanah.
Baca juga: Basuki Kukuhkan Jabatan Fungsional APPJAKI, Ini Susunan Pengurusnya
"Penandatangan prasasti ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun, di mana tertera pula nama kontraktor dan konsultan. Kami semua ikut bertanggung jawab," ujar Basuki.
Sebagai contoh, pembangunan Jembatan Sungai Rahabangga yang rusak akibat banjir pada tahun 2019 lalu.
Jembatan yang dibangun dengan panjang 180 meter ini telah dimanfaatkan untuk mendukung jalur lalu linta antara Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur melalui Jalan Trans Sulawesi Tenggara menuju Sulawesi Selatan.
Tidak hanya itu, Bendungan Ladogi yang termasuk ke dalam infrastruktur publik yang juga baru diresmikan Jokowi, juga dibangun sebagai langkah pengendalian banjir di wilayah Sulawesi Tenggara.
Harapannya, Bendungan Ladogi mampu mengatasi risiko banjir sebesar 176,62 meter kubik per detik atau setara dengan 49,90 persen.
Bendungan yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya, PT Bumi Karsa dan PT Virama Karya itu juga memiliki manfaat lain, seperti penyediaan air baku sebesar 120 liter per detik, air irigasi seluas 3.604 hektar, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan destinasi pariwisata.
Adapun ketujuh infrastuktur yang dimaksud: