KOMPAS.com – Seprai adalah peralatan rumah tangga yang banyak mengumpulkan ribuan sel kulit mati, tungau, debu dan kotoran.
Karenanya, seprai harus sering diganti dan dicuci dengan benar.
Dilansir dari Healthline, Rabu (22/12/2021), survei yang dilakukan oleh National Sleep Foundation pada tahun 2012 menunjukkan hasil bahwa sebanyak 91 persen orang mengganti seprai mereka tiap minggu.
Hal senada juga disampaikan oleh para ahli yang merekomendasikan pencucian mingguan untuk seprai, sarung bantal, dan sarung guling.
Lantas, bagaimana cara mencuci seprai dengan benar?
Langkah pertama adalah Anda harus membaca instruksi perawatan pada label seprai dan cuci menggunakan aturan terpanas yang direkomendasikan.
Hal tersebut disebabkan karena semakin air menjadi panas, maka semakin banyak bakteri serta alergen yang berhasil dihilangkan.
Setelah dijemur dan kering, dianjurkan untuk menyetrika seprai untuk memastikan bakteri dan alergen mati.
Dan langkah yang terakhir adalah menjaga seprai tetap bersih setelah pencucian dengan mandi sebelum tidur.
Kemudian menghindari tidur pada siang hari saat berkeringat, menghapus riasan sebelum tidur hingga menjaga hewan peliharaan dari seprai.
Sedangkan pada selimut, dianjurkan untuk mencucinya setiap satu atau dua minggu sekali.
Banyak dampak yang ditimbulkan jika seprai tidak dicuci secara teratur, terutama di bidang kesehatan.
Tidak mencuci seprai artinya membiarkan tubuh terkena jamur, bakteri, debu dan kotoran lainnya yang biasa ditemukan di tempat tidur.
Meski tidak berefek langsung pada kesehatan, namun secara teori, kotoran-kotoran tersebut bisa memicu eksim pada orang dengan kulit sensitif.
Tidak hanya itu, orang dengan penyakit asma dan alergi juga dapat diperburuk dengan adanya kondisi ini.