Tahun 2022, Ritel Bakal Kembali Dilirik Investor, Selanjutnya Sektor Apa Lagi?

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi pasar ritel di kawasan Asia Pasifik diprediksi kembali menggeliat pada tahun 2022.

Dalam riset dilakukan Colliers kepada lebih dari 300 investor di seluruh dunia, ditemukan bahwa investor melihat potensi yang signifikan untuk penggunaan kembali aset ritel.

Sekitar sepertiga dari investor yang mengincar sektor ritel memasang target untuk melakukan investasi yang bisa mendatangkan keuntungan besar.

Selain sektor ritel, sektor perhotelan juga menjad salah satu target investasi, di mana sebesar 38 persen investor mulai menjajaki kemungkinan menanamkan dananya di sektor ini.

Sektor hotel dan ritel menawarkan peluang bagus di kota-kota dengan pasar domestik yang besar, seperti Jepang, Australia, dan Korea.

Aset khusus seperti pusat data dan perawatan kesehatan diharapkan dapat membantu meningkatkan volume investasi pada tahun 2022.

Direktur Pelaksana, Pasar Modal & Layanan Investasi Colliers Asia, Terence Tang mengatakan minat pada aset alternatif ini akan terus tumbuh di sebagian besar pasar Asia.

“Tentu investor akan mencari cara baru untuk mendapatkan keuntungan. Dalam kondisi seperti sekarang ini, evolusi teknologi dan kebutuhan perawatan kesehatan bisa menjadi opsi,” kata Terence dalam keterangan tertulis, Rabu (15/12/2021).

Sektor lainnya di Asia Pasifik yang menjadi incaran para investror adalah kepemililikan aset industri dan logistik.

Apalagi lebih dari 20 investor mengantisipasi keuntungan nilai modal sebesar 10-20 persen sehingga bisa menjadi nilai tambah di tahun 2022 mendatang.

Properti multifamily/built-to-rent (BTR) juga merupakan kelompok aset yang akan diminati, di mana para investor menargetkan proyek pembangunan dan pengembangan.

Di Jepang, ini adalah sektor yang mapan dan telah lama menarik modal investor asing asing. Sementara itu, di Australia, BTR dalah kelas aset yang muncul dengan peluang pengembangan.