Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Bata Merah dan Conblock?

Kompas.com - 26/11/2021, 12:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi Anda yang sedang merencanakan membangun rumah beserta halamannya, sebutan bata merah dan solid concrete block (conblock) mungkin terdengar baru.

Namun, apa perbedaan kedua material tersebut? Berikut Kompas.com rangkum perbedaan bata merah dan conblock untuk Anda.

Bahan baku

Dilansir dari The Constructor, Jumat (26/11/2021), bahan baku bata merah adalah lime clay atau alumina, pasir, oksida besi dan magnesia.

Baca juga: Bikin Pagar Rumah dari Batu Bata, Ini Kelebihannya!

Sementara pada conblock, bahan baku penyusunnya adalah semen, pasir, kerikil dan air. Tetapi, pada kondisi tertentu, bahan baku conblock juga bisa tersusun dari fly ash yang digunakan sebagai pengganti pasir halus.

Kekuatan kompresi dan kepadatan kering

Kekuatan kompresi dan kepadatan kering dari bata merah dan conblock bervariasi, bergantung pada kualitas bahan baku.

Pada bata merah, kekuatan kompresi yang dimiliki diperkirakan terletak di antara 3,5 hingga 35N/mm2. Sedangkan pada conblock, kekuatan kompresi terletak di antara 4 hingga 5N/mm2.

Sementara itu, bata merah memiliki kepadatan kering berkisar antara 1600 sampai 1920 kg/m3 dan kepadatan kering conblock yang terletak di angka 1800 hingga 2500 kg/m3.

Penyerapan air dan konduktivitas termal

Penyerapan air pada bata merah dianjurkan hanya sebesar 20 persen dari beratnya. Sedangkan pada conblock, material tersebut tidak boleh memiliki nilai penyerapan air lebih besar dari 10 persen beratnya.

Adapun untuk konduktivitas termal bata merah, nilai yang menyatakan kemampuan material dalam menghantarkan panas, berada pada kisaran 1,6 hingga 1W/mK. Sementara, conblock memiliki konduktivitas termal sekitar 0,7 sampai 1,28 W/mK.

Kegunaan

Untuk kegunaan, bata merah bisa digunakan sebagai bahan struktural untuk konstruksi bangunan, pondasi, lengkungan, trotoar hingga jembatan. Bata merah juga tidak jarang digunakan untuk tujuan memberikan nilai estetika pada konstruksi.

Sedangkan conblocok dapat digunakan sebagai bantalan beban dan bantalan non-beban di dinding, dinding panel dan dinding partisi. Conblock juga bisa digunakan sebagai penyangga dermaga, dinding penahan, cerobong asap, tempat perapian dan dinding taman.

Dampak bagi lingkungan

Sayangnya, meski cukup populer digunakan, rupanya bata merah kurang ramah lingkungan. Hal ini disebabkan oleh bahan baku bata merah yang menghabiskan tanah subur bagian atas.

Selain itu, bata merah juga mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida selama pembuatannya.

Sementara pada conblock, jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan selama pembuatannya terhitung lebih sedikit sehingga lebih ramah lingkungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com