Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Gongseng Penuhi Kebutuhan Irigasi Sawah 6.191 Hektar di Bojonegoro

Kompas.com - 23/11/2021, 18:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendungan Gongseng dibangun dengan fungsi untuk penuhi kebutuhan irigasi seluas 6.191 hektar di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.

Namun, selain untuk irigasi, pembangunan Bendungan Gongseng juga dibutuhkan untuk penyediaan air baku sebesar 300 liter per detik, konservasi pariwisata dan reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik per detik.

Tidak hanya itu, bendungan yang diperkirakan akan rampung pengisian airnya pada Februari 2022 tersebut juga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dengan daya mencapai 0,7 megawatt.

Baca juga: Antisipasi La Nina, Basuki Instruksikan Seluruh Air di 241 Bendungan Dikosongkan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi masih terus dilanjutkan. Adapun tujuannya adalah untuk mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

"Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh jaringan irigasi dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Basuki.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Lingkungan Sudirman mengharapkan, adanya penghijauan di area sabuk hijau (greenbelt) bendungan sebagai salah satu langkah konservasi.

Sudirman menambahkan, jika memang diperlukan, area sabuk hijau juga bisa ditanami pohon dengan jumlah ribuan sekaligus.

Sejalan dengan hal tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan 1 BBWS Bengawan Solo Rifki Maulana menuturkan, selain proses pengisian air bendungan, saat ini tengah disiapkan pula pemanfaatan area sabuk hijau untuk ditanami berbagai jenis pohon bernilai ekonomis.

"Tahun 2020 kita telah melakukan penanaman sebanyak 1.000 batang pohon seperti Pohon Mangga, Klengkeng, dan Nangka. Tahun 2021 ini, kami juga menyiapkan sebanyak 5.000 batang pohon," ujar Rifki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com