Tertinggi dalam Sejarah, Dana FLPP Tersalurkan Rp 19,57 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2021 telah ditutup dengan capaian tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebanyak 178.128 unit senilai Rp 19,57 triliun.

Penutupan penyaluran ini dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 111 tahun 2021 tentang Mekanisme Pengalihan Dana FLPP dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Penarikan Kembali Dana FLPP oleh Pemerintah.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PPDPP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arief Sabaruddin dalam siaran pers, Senin (1/10/2021).

"Tahun ini (2021) merupakan capaian tertinggi sepanjang tahun penyaluran dana FLPP semenjak 2010," ucap Arief.

Dia menjelaskan, penyaluran tertinggi ini tidak hanya dari unit rumahnya, melainkan anggarannya yang berhasil dicapai dalam kurun 10 bulan.

Jumlah unit yang disalurkan tersebut melebihi target atau sebesar 113,48 persen dari yang ditetapkan Pemerintah sebanyak 157.500 unit selama tahun 2021.

Sehingga, total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010-2021 mencapai 943.583 unit senilai Rp 75,176 triliun.

Baca juga: Lampaui Target 2021, Penyaluran Dana FLPP Capai 158.359 Unit

Ini terdiri dari Rp 60,255 triliun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan sisanya merupakan dana perguliran FLPP.

Rinciannya, dana FLPP pada tahun 2010 atau tahun perdana disalurkan sebanyak 7.958 unit, tahun 2011 sebanyak 109.593 unit, dan tahun 2012 tercatat disalurkan untuk 64.785 unit.

Kemudian, tahun 2013 sebanyak 102.714 unit, tahun 2014 sebanyak 76.058 unit, tahun 2015 sebanyak 76.489 unit.

Selanjutnya, tahun 2016 disalurkan untuk 58.469 unit dan tahun 2017 disalurkan sebanyak 23.763 unit rumah.

Sementara itu, tahun 2018 disalurkan untuk 57.939 unit, tahun 2019 disalurkan sebanyak 77.835 unit, dan pada tahun 2020 disalurkan untuk 109.253 unit rumah.

Arief menyampaikan apresiasi kepada 41 bank pelaksana yang telah berkontribusi untuk menuntaskan target sesuai dengan komitmen yang ditetapkan.

“38 bank pelaksana telah menyalurkan dana sebanyak lebih dari 80 dari kuota yang diberikan. Ini kerja keras semua pihak, memanfaatkan waktu singkat untuk hasil optimal,” pungkas Arief.