Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Alat Elektronik yang Paling Banyak Menyimpan Debu di Rumah

Kompas.com - 12/10/2021, 08:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sukar terlihat, namun debu banyak menempel di beberapa benda di rumah.

Banyaknya debu di rumah tentu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti alergi dan gangguan pernapasan.

Bahkan, debu juga dapat bersarang di beberapa alat elektronik yang biasa Anda gunakan di rumah.

Memang, debu sering kali menumpuk di berbagai alat eketronik terutama di bagian belakang atau di bawah yang biasanya jarang sekali terlihat.

Baca juga: Anda Alergi Debu? Ini 4 Solusi Bersihkan Rumah

Lantas, barang elektronik apa saja yang dapat menyimpan debu? Melansir Apartment Therapy, berikut ini deretannya:

1. Kipas angin

Kipas angin dapat menumpuk banyak debu di baling-baling dan di penutupnya karena memang fungsi benda ini yaitu memutarkan udara.

Dengan begitu, debu akan sangat mudah tersangkut atau terserap ke dalam benda tersebut.

Setidaknya, Anda perlu membersihkan kipas angin sebanyak dua minggu sekali atau saat sudah mulai kotor.

Bersihkan kipas angin menggunakan kain lap lembap sehingga debu dapat hilang secara menyeluruh, terutama di bagian baling-baling.

2. Televisi (TV)

Tak dapat dimungkiri, TV memang menjadi salah satu alat elektronik yang paling menyimpan banyak debu.

Meski begitu, membersihkan TV juga cukup mudah dilakukan asal Anda memiliki kemauan.

Anda perlu menyiapkan kain lembut seperti mikrofiber untuk membersihkan TV, namun tidak digosok kencang.

Baca juga: Ketahui Cara Bersihkan Furnitur Rotan agar Bebas Debu

Anda harus membersihaknnya dengan lembut dan hindari untuk menyemprotkan cairan pembersih langsung pada TV.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com