JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jawa Barat Koswara mengatakan dibangunnya LRT Bandung Raya merupakan pilihan terbaik untuk memperbaiki kondisi lalu lintas dan udara di Bandung Raya yang kian meningkat.
Rencana proyek tersebut juga sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas.
“Pemprov Jawa Barat mengusulkan rencana proyek LRT Bandung Raya dengan dibantu oleh
Bappenas dan World Bank bersama Global Infrastructure Programme dengan dokumen Early Business Case yang telah disusun dan akan disempurnakan menjadi outline Business Case sebagai bagian dari proses Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha," kata Koswara dalam diskusi virtual, Rabu (06/10/2021).
Baca juga: Jabar Usulkan Proyek LRT Bandung Raya
Sementara itu, Senior Urban Transport Specialist Consultant World Bank David Ingham mengatakan pembangunan LRT Bandung Raya merupakan solusi tepat bagi permasalahan transportasi publik di Jawa Barat.
Kehadiran LRT Bandung Raya juga dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di Kota Bandung dan sekitarnya.
Namun, dalam perencanaan pembangunannya perlu memperhatikan tiga aspek yaitu institusi, pendanaan dan integrasi.
“Keberhasilan atau kegagalan proyek LRT itu bergantung pada tiga hal yaitu institusinya, yang menurut saya sistemnya harus dikelola di tingkat daerah dan bukan di tingkat nasional. Yang kedua terkait pendanaan, kemudian yang ketiga adalah integrasi,' ujar dia.
Hal senada dikatakan Government and Infrastructure Advisor PwC Indonesia Julian Smith, bahwa perencanaan pengembangan proyek LRT Bandung Raya harus dilakukan secara matang.
Terdapat sejumlah tantangan yang akan dihadapi di antaranya yaitu masalah pembebasan lahan, serta adanya sejumlah peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Mengintip Kesiapan Operasional LRT Jabodebek Pertengahan 2022
"Tentu kita semua memahami bahwa akuisisi atau pembebasan lahan itu sering kali menjadi masalah dalam pengembangan proyek infrastruktur transportasi di Indonesia. Selain itu banyaknya aturan sehingga kita tentu harus terlebih dahulu menyesuaikan dengan peraturan hukum tersebut," tutur dia.
Selain LRT Bandung Raya, kata Julian, terdapat tiga transportasi massal lainnya yang cocok untuk dikembangkan di kawasan tersebut yaitu Bus Rapid Transit (BRT), Monorail dan Mass Rapid Transit (MRT).
Dia menilai dari keempat moda transportasi massal tersebut, MRT merupakan jenis transportasi yang paling menarik untuk dikembangkan di kawasan Greater Bandung.
Dibandingkan moda transportasi massal lainnya, MRT jauh lebih dapat mengurangi waktu perjalanan, meningkatkan penumpang angkutan umum, dan meningkatkan kenyamanan.
Kemudian keselamatan, mengurangi kemacetan jalan, meningkatkan transportasi dan konektivitas perkotaan, meningkatkan kualitas lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.
"Jika dibandingkan MRT itu jauh lebih cocok untuk dikembangkan di Cekungan Bandung, dan dibutuhkan oleh masyarakat," ucap dia.
Namun, menurut Julian, ada kelemahan dan risiko dalam mengembangkan MRT yaitu membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dengan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan yang lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.