Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kembangkan Radar Canggih yang Bisa Memantau Pergerakan di Laut dan Udara

Kompas.com - 03/10/2021, 12:43 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Akademisi dari Indonesia dan Jepang mengembangkan radar canggih yang bisa mendeteksi dinamika wilayah pesisir hingga pergerakan kapal di laut dan pesawat di udara.

Radar yang diberi nama Circular Polarization-Synthethic Apeture Radar atau CP-SAR disiapkan untuk uji coba di Indonesia, salah satu titik potensial yakni wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Sumatera Selatan.

Kerja sama pengembangan dilakukan Profesor Agus Hartoko dari Universitas Diponegoro (Undip) dan Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Guru Besar di Chiba University, Jepang.

"Teknologi radar baru ini memiliki banyak fungsi, di antaranya nanti digunakan untuk memantau dinamika wilayah pesisir (Coastal Geo-dynamic) dan deteksi laut purba (Paleoseaografi) di Indonesia," kata Agus Hartoko dalam keterangan tertulis, Minggu (3/10/2021).

Agus yang mengajar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip mengemukakan, dirinya sudah 15 tahun menjalin kerja sama dengan Josaphat, guru besar tetap di Chiba University.

Baca juga: Mengenal Pulau Tujuh, Bom Waktu Konflik Antara Bangka Belitung dan Kepri

CP-SAR selain digunakan untuk observasi bumi dan planet lain di tata surya seperti Mars, juga digunakan untuk sistem pertahanan mobile monitoring.

Alat ini bisa mendeteksi wilayah darat, pergerakan kapal di laut atau pergerakan pesawat udara, pada siang maupun pada malam hari.

Sementara itu, Josaphat mengaku telah mendesain dan membangun berbagai jenis radar, dan dipakai di berbagai negara.

Teknologi radar yang dikembangkan adalah teknologi radar baru. Teknologi CP-SAR ini bisa menembus bangunan, dengan suatu pengaturan frekuensi tertentu.

"Cara kerja ini akan dapat menembus vegetasi, pemukaan tanah atau bangunan sehingga dapat digunakan untuk anti-teror atau contra terorism,” papar Josaphat.

Profesor di Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University dan Kepala Laboratorium Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory ini juga mengemukakan CP-SAR dapat digunakan untuk memantau gunung berapi, longsor, banjir dan sebagainya.

“Perangkat radar dengan beberapa ukuran yang berbeda dapat di pasangkan pada drone/UAV, pesawat udara, dan bisa berupa radar yang mengorbit bumi,” tukas Josaphat, akademisi asal Indonesia yang sejak kuliah S1 hingga mendapat gelar profesor, menuntut ilmu di Jepang.

Baca juga: Lima Tahun, 9.892 Rumah di Bangka Belitung Berhasil Dibedah

Karir akademis dan riset Josapat di bidang radar diawali sejak S1 di Kanazawa University hingga meraih gelar PhD dari Chiba University pada tahun 2002 dengan tema Synthetic Aperture Radar (SAR).

Setelah lulus, Josapat mengembangkan sistem radar dengan polarisasi sirkular untuk mengatasi kekurangan pada polarisasi horizontal dan vertikal.

Josapat adalah perintis radar sirkular pertama di dunia dan pemegang patent untuk beberapa teknologi radar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com