Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Ketersediaan Air Minum dan Sanitasi, INCUBITS Diluncurkan

Kompas.com - 16/09/2021, 08:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan UNICEF meluncurkan INCUBITS sebagai platform kolaborasi untuk inovasi di bidang air bersih, sanitasi dan higienitas, Rabu (15/9/2021).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi upaya kerja sama antara UNICEF, ITS dan Kementerian PUPR untuk mendorong percepatan penyediaan akses air minum, sanitasi dan higienitas untuk masyarakat melalui INCUBITS.

"Saya sangat mendukung INCUBITS di ITS karena kami juga punya program magister super spesialis di ITS untuk bidang rekayasa pengelolaan dan pengendalian kehilangan air minum,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu (15/09/2021). 

Baca juga: Kurangi Plastik, Preferred Hotel Gandeng Merek Air Minum Jason Mamoa

Inovasi INCUBITS diharapkan mampu menghadirkan solusi dalam menghadapi tantangan di bidang air minum, seperti penyediaan akses air minum di daerah sulit atau rawan air.

Kemudian menjawab tantangan dalam bidang sanitasi, seperti penyediaan akses sanitasi pada daerah yang sulit dijangkau.

Saat ini upaya penyediaan akses air minum dan sanitasi layak dan aman bagi masyarakat menghadapi berbagai tantangan krusial, salah satunya adalah Pandemi Covid-19.

Berdasarkan penelitian Indonesia Water Institute pada 2021 terjadi peningkatan konsumsi air bersih secara signifikan untuk penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti kebutuhan cuci tangan yang meningkat lima kali lipat dan kebutuhan mandi yang meningkat tiga kali lipat dari kondisi normal.

Basuki menuturkan untuk mewujudkan penyediaan akses air minum dan sanitasi layak bagi masyarakat dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari seluruh stakeholders, baik pemerintah, swasta dan masyarakat sesuai peran dan kewenangannya.

“Mari memanfaatkan platform ini secara optimal untuk mewujudkan pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutur dia. 

Sementara itu, Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan INCUBITS mulai dibangun tahun lalu dan saat ini telah siap dioperasikan.

Sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi masyarakat, Kementerian PUPR telah membangun sejumlah infrastruktur sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019.

Di antaranya dengan capaian cakupan pelayanan air minum nasional melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) lebih dari 25.000 liter per detik dan pemenuhan akses layanan sanitasi dan persampahan bagi 10.250.000 kepala keluarga.

Ke depannya Kementerian PUPR akan meningkatkan pemenuhan infrastruktur permukiman yang layak dan aman dengan target 100 persen akses air minum layak dan 90 persen akses terhadap sanitasi.

Sementara di bidang teknologi, Kementerian PUPR telah melakukan beberapa inovasi dalam pembangunan infrastruktur bidang air minum dan sanitasi.

Di antaranya pertama, Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA) yaitu teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua sampai tiga kali lipat.

Saat ini telah dikembangkan di PDAM Kabupaten Bekasi (Jawa Barat) dan Rembang (Jawa Tengah).

Kedua, Waste to Energy (WTE), pengolahan sampah dengan incinerator untuk mengkonversi material padat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan saat ini sedang dikembangkan di Balikpapan (Kalimantan Timur), Badung (Bali) dan Banjar Bakula (Kalimantan Selatan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com