Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol hingga Penataan Kawasan Borobudur, Proyek yang Dikebut Pemerintah di Jawa Tengah

Kompas.com - 13/09/2021, 19:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengerjakan sejumlah pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah.

Pembangunan tersebut mulai dari peningkatan dan perbaikan jalan, jalan tol, jembatan, pengelolaan sumber daya air (SDA), penataan kawasan, hingga pengolahan sampah.

Sejumlah pembangunan infrastruktur itu diharapkan dapat meningkatkan akses dan konektivitas masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari, meningkatkan perekonomian hingga menumbuhkan pariwisata.

Salah satu infrastruktur yang dibangun di bidang jalan adalah Jalan Tol Semarang–Demak (Semarak).

Baca juga: Jokowi: Tol Semarang-Demak Tingkatkan Konektivitas dan Kendalikan Banjir Rob

Jalan bebas hambatan berbayar tersebut akan terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang guna mendukung pertumbuhan pusat ekonomi baru.

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan (KPBU). Jalan tol yang dirancang sepanjang 26,7 kilometer ini terbagi menjadi dua seksi.

Seksi 1 Semarang Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 kilometer dengan anggaran porsi pemerintah sebesar Rp 10,56 triliun.

Kemudian Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer yang merupakan bagian Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) senilai Rp 15,3 triliun.

Saat ini Seksi 1 masih dalam proses lelang dan direncanakan akan mulai konstruksi pada Januari 2022 serta ditargetkan selesai November 2024.

Sementara Seksi 2 sudah konstruksi dengan progres 41,63 persen dan ditargetkan selesai Juni 2022.

Baca juga: Selesai Akhir 2021, Berikut Progres Terkini Destinasi Wisata Prioritas Borobudur

Selanjutnya, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan dan pembangunan infrastruktur permukiman yang serasi dengan upaya pelestarian kawasan Borobudur sebagai Situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site).

Pembangunan infrastruktur direncanakan secara terpadu. Mulai dari konektivitas akses tol, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, hingga perbaikan hunian penduduk. Nilai total anggarannya sebesar Rp 1,44 triliun.

Pertama, akses jalan tol, non-tol atau jalan akses, sehingga akan mempermudah wisatawan menuju kawasan pariwisata Borobudur. 

Kedua, Kementerian PUPR juga memberikan bantuan dengan membangun sebanyak 733 pondok wisata (homestay) dengan biaya mencapai Rp 58,2 miliar.

Bantuan diberikan dengan meningkatkan kualitas rumah masyarakat di sepanjang koridor tempat pariwisata sekaligus mendorong pengembangan usaha.

Baca juga: Tahap I Tembus 92 Persen, Bendungan Pidekso Pasok Air 300 Liter Per Detik

Selanjutnya ketiga, membangun jaringan perpipaan untuk mendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Borobudur dengan kapasitas 30 liter per detik dan 300 Sambungan Rumah (SR).

Selain itu, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di 12 desa serta penataan TPA Piyungan seluas 12,5 hektar untuk pengelolaan persampahan skala regional.

Proyek infrastruktur lainnya terletak di Wonogiri, Jawa Tengah, yakni pembangunan lanjutan Bendungan Pidekso. Besaran anggarannya senilai Rp 739 miliar.

Bendungan tersebut memiliki luas genangan 232 hektar dan kapasitas tampung sebesar 25 juta meter kubik. Perannya sangat penting dalam memperkuat ketahanan pangan melalui penyediaan irigasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com