Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusantara Infrastructure Raup Pendapatan Rp 1,57 Triliun Sepanjang 2020

Kompas.com - 19/08/2021, 19:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Nusantara Infrastructure Tbk meraup pendapatan dan penjualan sebesar Rp 1,57 triliun pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020.

Selain itu, EBITDA dan laba usaha perseroan tahun lalu masing-masing mencapai Rp 241,23 miliar dan Rp 132,76 miliar.

Hasil ini tercermin dengan peningkatan aset 15,15 persen menjadi Rp 5,85 triliun dan total ekuitas menjadi Rp 3,36 triliun pada tahun lalu.

General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty mengungkapkan, manajemen mampu menjaga stabilitas bisnis dan mencapai kinerja yang
ditargetkan.

"Hal ini tentunya berkat adanya kontribusi dan kerja sama yang baik yang diberikan oleh seluruh individu perseroan," terang Deden dalam siaran pers, Kamis (19/08/2021).

Deden menambahkan, pihak manajemen telah melakukan berbagai antisipasi terhadap dampak dari pembatasan sosial.

Menurut dia, selama Pandemi Covid-19, Nusantara Infrastructure juga konsisten menjaga aset terpenting yaitu karyawan.

Baca juga: Dilengkapi Teknologi Canggih, Tol Layang AP Pettarani Wakili Indonesia di The Mino Best Project Award

Ke depannya, manajemen juga tetap melakukan rebalancing (penyeimbangan kembali) terhadap manajemen kas yang akan disesuaikan dengan kondisi seperti saat ini agar tidak memengaruhi aspek operasional dan keuangan perseroan.

Deden mengungkapkan, sektor jalan tol memberikan kontribusi pendapatan usaha dan penjualan terbesar perseroan (tidak termasuk pendapatan usaha lainnya dan konstruksi) dengan persentase 63,47 persen atau senilai Rp 328,26 miliar.

Lalu, disusul sektor energi terbarukan dengan menyumbang kontribusi sebesar 23,72 persen atau senilai Rp 122,66 miliar, serta sektor pengelolaan air bersih mencapai 12,82 persen atau sebesar Rp 73,90 miliar.

Perseroan telah menutup tahun 2020 dengan menyelesaikan dua proyek konstruksi besar yaitu Jalan Tol Layang Andi Pangeran (AP) Pettarani Makassar sepanjang 4,3 kilometer sebagai ikon baru Kota Makassar.

Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung sebesar 15 megawatt (MW) di Sumatra Utara.

Beroperasinya Tol Layang AP Pettarani di Makassar diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan volume dan pendapatan, khususnya anak usaha perseroan pada sektor jalan tol yaitu PT Makassar Metro Network atau MMN.

Selain itu, pengoperasian Tol Ciputat-Serpong dan Kunciran-Bandara yang terhubung dengan Tol Serpong-Kunciran sebagai bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 diharapkan menyumbang tambahan volume kendaraan kepada PT Bintaro Serpong Damai (BSD Toll).

Deden berpendapat, kinerja perseroan pada sektor energi terbarukan cukup stabil yang didukung oleh jumlah penjualan listrik sebesar 10,9 rata-rata MW per jam dengan total jumlah
produksi energi mencapai 107.360.319 kilowatt jam (kWH) selama tahun 2020.

"Perseroan akan terus mengembangkan usahanya dalam bidang energi terbarukan dengan berupaya mengembangkan potensi pembangkit tenaga air, bio-massa, surya, dan sampah di Indonesia," lanjutnya.

Sedangkan pada sektor air bersih, Nusantara Infrastructure melalui beberapa anak usahanya tengah melaksanakan kajian pra-studi kelayakan maupun uji tuntas beberapa proyek
air bersih dan diharapkan segera selesai agar menambah portfolio perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com