Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal II-2021 Sektor Properti Tumbuh 2,82 Persen, Ini Tanggapan REI

Kompas.com - 08/08/2021, 14:22 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang kuartal II-2021 sektor properti mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,82 persen.

Angka tersebut menjadi kontribusi sektor properti terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di periode ini yang mencapai 7,07 persen.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, pertumbuhan sektor properti 2,82 persen yang dilaporkan pemerintah hanya dihitung berdasarkan realisasi uang yang masuk.

Menurutnya, dengan cara hitung seperti itu wajar jika angka itu terlihat sangat kecil kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Kementerian PUPR Siapkan 8.800 Tempat Tidur Baru untuk Pasien Covid-19

"Pemerintah itu selalu membandingkannya dengan realisasi uang masuk saja," kata Totok saat dihubungi Kompas.com, Minggu (08/08/2021).

Sedangkan REI memiliki cara hitung yang berbeda dengan pemerintah.

Totok menerangkan, umumnya orang membeli properti tidak secara tunai melainkan secara kredit.

Oleh karena itu, REI biasanya menghitung pertumbuhan sektor properti tidak hanya berdasarkan realisasi uang masuk, melainkan menghitung secara keseluruhan pada setiap transaksi.

Misalnya, jika terdapat transaksi rumah seharga Rp 1 miliar dengan model pembelian kredit, maka yang akan menjadi catatan REI adalah total keseluruhan harga properti.

Sebaliknya, yang dihitung pemerintah adalah uang masuk perbulan untuk kredit rumah tersebut.

"Jadi kalau kita itu mencatatkan secara keseluruhan, misal orang beli rumah kredit Rp 1 miliar, ya kita catat Rp 1 miliar, tapi pemerintah itu selalu mencatat sesuai duit masuk perbulan untuk laporan pajak," ujarnya.

Totok menuturkan, dengan cara hitung yang dilakukan pemerintah, angka pertumbuhan sektor properti tentu saja terlihat lebih stabil.

Sedangkan dengan model hitung REI, menjadi lebih dinamis dan akan menunjukkan grafik naik turun.

"Kalau di pemerintah ya mungkin agak stabil angkanya. Karena kan setiap bulan selalu ada uang masuk kreditan rumah. Sementara cara hitung REI ini akan terlihat seperti grafik yang naik turunnya jelas. Misalnya tren sektor properti ketika ada dan tidak adanya insentif PPN seperti apa," tutur dia.

Meski demikian, REI akan terus mempertahankan tren pertumbuhan di sektor properti. Terutama dengan menggenjot penjualan hingga akhir tahun.

"Kami akan berupaya untuk terus menggenjot penjualan terutama di tengah masih berlakunya kebijakan insentif kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga akhir tahun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com