Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi 549 Meter Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur Dilanjutkan

Kompas.com - 05/08/2021, 12:30 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mengurangi mengurangi kerentanan terhadap banjir di DKI Jakarta yang salah satunya disebabkan oleh luapan air Sungai Ciliwung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan konstruksi terowongan atau sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).

Pada tahun 2021, proyek sodetan Ciliwung dilanjutkan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya 1,26 kilometer.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ke depannya akan mengecilkan debit air banjir yang diluapkan dari Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur, ketika Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit air banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 meter kubik per detik.

Insya Allah akan mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai,” lanjut Basuki dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Kamis (4/8/2021).

Baca juga: Fenomena Tanah Ambles dan Prediksi Jakarta Tenggelam

Menurut Basuki, konstruksi lanjutan sodetan Ciliwung mengalami perubahan trase atau sumbu jalan sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja.

Saat ini, proses penggarapan sodetan akan segera dimulai dan menyisakan pembebasan enam bidang tanah seluas 10.494 meter persegi yang akan dieksekusi oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

“Kalau pembebasan lahan sudah selesai, maka berdasarkan pengalaman sebelumnya, konstruksinya bisa selesai lebih cepat," imbuh dia.

Tahun 2015, konstruksi sodetan Sungai Ciliwung sepanjang 550 meter telah selesai. Kemudian, diteruskan pada tahun 2015-2017 dengan konstruksi permanen outlet dan dinding penahan tanah Kali Cipinang.

Pada TA 2021, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur sepanjang 714 meter.

Baca juga: Jakarta Diprediksi Tenggelam Tahun 2050, Pemerintah Didesak Tuntaskan Infrastruktur Pengendali Banjir

Terdiri dari Zona A berupa bangunan permanen inlet open channel 165 meter dan normalisasi Sungai Ciliwung, Zona B berupa terowongan ganda sodetan dari inlet ke arriving shaft 549 meter, dan dan Zona D normalisasi Kali Cipinang dan KBT.

Konstruksi sodetan Sungai Ciliwung digarap oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT  Jaya Konstruksi Tbk, KSO dan konsultan supervisi PT Virama-Supra-TAA, KSO dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023.

Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan (terowongan) dan galian alur untuk menambah kapasitas tampung sungai Cipinang sebesar Rp 683,9 miliar.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Normalisasi Sungai Ciliwung Baru Mencapai 16 Kilometer

Di bagian hulu, pengerjaannya sekarang tengah menyelesaikan pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,68 juta meter kubik.

Progres kedua bendungan ini sudah di atas 75 persen dan ditargetkan selesai pada bulan November 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com