Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Gilimanuk-Mengwi, Lancarkan Mobilitas di Pulau Dewata

Kompas.com - 26/06/2021, 10:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mengembangkan sektor pariwisata di Provinsi Bali, Pemerintah terus meningkatkan konektivitas dengan membangun jalan nasional dan juga jalan tol.

Salah satu bentuk upaya tersebut adalah rencana pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi yang membentang sepanjang 95 kilometer.

Jalan bebas hambatan ini bakal menjadi ruas kedua yang hadir di Provinsi Bali setelah Tol Bali Mandara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tujuan pembangunan tol ini demi menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk hingga ke kota metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan.

Baca juga: Jasa Marga Tanam Backbone Fiber Optic di Koridor Tol Trans-Jawa

Sarbagita merupakan gabungan dari empat wilayah yakni Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. 

Tak hanya pengembangan Bali, pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi juga terkait dengan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), lalu Tol Trans-Jawa yang bakal terhubung hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur.

"Sekarang, tahap pembangunan Trans-Jawa sudah sampai Probolinggo Timur dan akan diteruskan hingga ke Banyuwangi," ucap Basuki beberapa waktu lalu.

Jika tol ini sudah tersambung secara keseluruhan, akan ada jalur darat sebagai alternatif mobilisasi cepat dari Jawa ke Bali.

Menurut Basuki, dengan adanya jalan tol ini, biaya perjalanan akan lebih murah dibandingkan harus naik pesawat terbang.

Adapun pembangunan jalan tol ini direncanakan menggunakan skema prakarsa murni dari pihak swasta (unsolicited project).

Dengan skema yang dipilih, Kementerian PUPR sangat mendorong terlaksananya pembangunan jalan tol tersebut.

Baca juga: Kabar Terkini Tol Gilimanuk-Mengwi, Tender Dimulai Kuartal IV-2020

Ini sekaligus menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencari berbagai alternatif pembiayaan pembangunan jalan tol agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Terlebih pemrakarsanya ini bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Oleh karena itu, Kementerian PUPR sangat mendorong swasta non-BUMN agar lebih semangat untuk berinvestasi di jalan tol," tutur dia.

Dengan demikian, Tol Gilimanuk-Mengwi akan dibangun oleh swasta murni tanpa dukungan dari Pemerintah (viability gap fund).

Menurut Basuki, Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat kelayakan investasi proyek jalan tol tersebut sangatlah tinggi karena sudah ramai dilewati kendaraan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com