Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Sirap atau Logam, Mana yang Lebih Baik?

Kompas.com - 21/06/2021, 22:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menentukan jenis atap sangat penting ketika sedang membangun sebuah hunian. Mulai dari biaya, desain hingga biaya perawatan harus menjadi pertimbangan.

Namun sebelum itu, Anda harus mengetahui bahwa terdapat dua jenis atap yang cukup populer di kalangan masyarakat yakni atap logam dan atap sirap.

Sesuai namanya, atap logam terbuat dari campuran logam yakni campuran seng dan almunium.

Sementara atap sirap umumnya terbuat dari bahan kayu. Baik atap metal dan atap sirap memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Baca juga: Alasan Mengapa Anda Harus Memilih Atap Sirap untuk Rumah

Salah satu keuntungan dari atap logam adalah beratnya yang ringan. Ini akan mempermudah dalam proses pemasangan terutama ketika hendak diangkat ke atas.

Karena strukturnya yang ringan, atap logam tidak membebani dan memberikan tekanan berlebihan sehingga turut menjaga kekokohan bangunan.

Kelebihan berikutnya dari atap logam adalah umur pemakaiannya yang cukup panjang.

Bila memiliki kualitas bahan yang bagus dan proses perawatannya baik, atap jenis ini dapat bertahan minimal 50 tahun hingga tanda-tanda kerusakan mulai terlihat.

Meskipun atap berbahan logam memiliki harga beli lebih mahal namun Anda hanya mengeluarkan biaya besar pada awal pemasangan. Artinya dalam jangka panjang, penggunaan atap metal jauh lebih ekonomis.

Alasan lainnya yang bisa Anda jadikan pertimbangan saat memilih atap logam adalah sifatnya yang tahan terhadap kebakaran.

Ini sangat cocok digunakan ketika rumah Anda berada di kawasan padat penduduk atau daerah yang rentan terjadi kebakaran hutan.

Baca juga: Dinilai Lebih Ramah Lingkungan, Kayu Jadi Material Masa Depan Konstruksi

Berbeda dengan atap dari bahan lainnya, atap logam memang lebih kuat dan tahan lama dalam meskipun digempur cuaca ekstrim. Bahkan atap ini mampu menahan panas tinggi, hujan deras, angin kencang, serta salju.

Selain ramah lingkungan karena bisa didaur ulang dan memiliki banyak pilihan warna, nilai hunian yang menggunakan atap logam lebih bertahan lama dan bisa berpotensi naik satu hingga enam persen tiap tahunnya.

Sementara itu, atap sirap memiliki biaya yang lebih murah. Tentu saja ini menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin membangun rumah terutama bagi para pasangan mudah.

Atap sirap juga sangat mudah dipasang dan dan diganti sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Ini sangat berbeda dengan atap logam yang pemasangannya membutuhkan instalasi dan alat khusus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com