Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Waduk di Balikpapan Tiba-tiba Mengering, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 18/05/2021, 09:39 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial Facebook yang berisi rekaman peristiwa waduk yang tiba-tiba mengering di Kota Balikpapan ramai dibicarakan, Senin (17/5/2021).

Video berdurasi 39,08 menit ini diunggah oleh akun Facebook @Koran Balikpapan dan telah diputar sebanyak 3,4 juta kali dengan 18.000 komentar.

Dalam video tersebut, sejumlah petugas termasuk masyarakat berkumpul melihat fenomena mengeringnya waduk yang diketahui bernama Bendali Telagasasi.

Peristiwa ini jelas membuat resah masyarakat karena dikhawatirkan air yang tiba-tiba hilang ini justru menggenangi rumah-rumah masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: 246 Waduk Belum Cukupi Kebutuhan Air Bersih Masyarakat

Saat dikonfirmasi, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto membenarkan peristiwa mengeringnya waduk Bendali Telagasari tersebut.

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan sementara petugas, diduga terjadi rembesan air waduk ke dasar tanah.

"Iya, tadi kami sempat diskusi dengan Pemerintah Kota Balikpapan, dengan Kadis PU Balikpapan. Dari hasil info yang kami terima dan melihat fenomena yang terjadi di lapangan, sepertinya ada rembesan dari waduk tersebut," kata Harya kepada Kompas.com, Senin (18/5/2021) malam.

Meski demikian, karena masih bersifat dugaan sementara, Harya mengaku pihaknya masih akan terus melakukan investigasi teknis terhadap penyebab dari kejadian mengeringnya waduk tersebut.

Dinas Pekerjaan Umum akan segera melakukan investigasi teknis terhadap kejadian tersebut untuk mencari solusi terhadap permasalahan rembesan tersebut.

"Jadi dugaan sementara ada rembesan. Detailnya menunggu hasil investigasi teknis dari teman-teman Dinas PU Kota Balikpapan," ucap Harya.

Harya menjelaskan, saat ini waduk yang dibangun dan dikelola oleh Pemkot Balikpapan tersebut dihentikan sementara operasinya.

"Untuk sementara, waduk tersebut tidak dioperasikan dulu sampai ditentukan penangannya," ujarnya.

Namun, air yang masuk ke waduk tidak ditahan, tetapi dikeluarkan melalui saluran yang ada di bawahnya ke saluran drainase.

Harya menuturkan, penutupan operasi waduk ini memang berisiko, terlebih lagi waduk tersebut merupakan tempat pengendalian dan penampungan air serta berfungsi mencegah terjadinya banjir di lokasi tersebut.

Oleh karena itu, Harya memastikan penutupan tersebut tidak akan berlangsung lama dan waduk akan dioperasikan kembali setelah penanganan selesai dilakukan.

"Memang ada risikonya. Mungkin jika hujan akan ada genangan. Waduk difungsikan kembali setelah ada penanganan rembesannya," tuntas Harya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com