Satu Rangkaian Kereta LRT Jabodebek Bisa Angkut 1.300 Penumpang

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasi III PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata mengatakan, satu rangkaian kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek dapat mengangkut 1.300 penumpang.

"Satu rangkaian ini (kereta) ada 6 gerbong, kapasitasnya sekali angkut (maksimal) 1.300 (orang) kalau penumpang," ujar Pundjung dikutip dari YouTube Kementerian BUMN, Sabtu (01/05/2021).

Dia melanjutkan, LRT Jabodebek terdiri dari 31 rangkaian kereta. Sehingga, jarak kereta satu dengan lainnya berjarak 1-3 menit.

Pundjung mengatakan, transportasi massal terpanjang dalam satu paket tersebut akan beroperasional pada Juli Tahun 2022.

Pada waktu itu, LRT Jabodebek direncanakan dapat beroperasional mulai pukul 05.00 WIB-22.00 WIB.

Namun, kata Pundjung, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang akan menganalisa lebih lanjut soal jadwal operasional LRT Jabodebek.

Baca juga: Mengadopsi Teknologi Tanpa Pengemudi, LRT Jabodebek Beroperasi Pertengahan 2022

"Karena kan ada pembelajaran dulu, itu nanti PT KAI yang punya expertise (keahlian) untuk menganalisa soal itu," tutur Pundjung.

Hingga kini, konstruksi LRT Jabodebek telah tuntas dan menyisakan pekerjaan depo di Bekasi Timur dan testing commisioning.

Menurut dia, testing commisioning menjadi penting dilakukan karena LRT Jabodebek merupakan kereta pertama di Indonesia yang beroperasi tanpa menggunakan masinis.

Sementara baru dikerjakan depo disebabkan oleh keterlambatan proses pembebasan lahan di Bekasi Timur.

Untuk diketahui, proyek LRT Jabodebek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 23 triliun.

Hingga kini, progres konstruksi LRT Jabodebek secara keseluruhan telah mencapai 83,5 persen.

Dari tiga lintas pelayanan, Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur mencatat perkembangan paling besar yakni mencapai 93,7 persen.

Kemudian, Lintas Pelayanan II Cawang-Dukuh Atas sudah berada pada angka 82,7 persen, serta Lintas Pelayanan III Cawang-Bekasi Timur mencapai 90,3 persen.