Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] Pemberlakuan Sertifikat Tanah Elektronik Ditunda

Kompas.com - 25/03/2021, 09:55 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama dengan Komisi II DPR RI sepakat menunda pemberlakuan sertifikat tanah elektronik.

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung dalam RDP Komisi II DPR RI bersama Kementerian ATR/BPN di Gedung DPR, Selasa (23/03/2021).

"Komisi II DPR dan Menteri ATR/BPN sepakat menunda pemberlakuan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik," jelas Doli.

Penundaan pemberlakuan sertifikat tanah elektronik ini merupakan permintaan dan masukan yang berasal dari berbagai anggota fraksi, di antaranya Fraksi PDI-P Heru Sudjatmoko.

Artikel tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com edisi Kamis (25/3/2021).

Apa alasan ditundanya pemberlakukan sertifikat tanah elektronik?

Selengkapnya bisa Anda baca di sini Penerapan Sertifikat Tanah Elektronik Ditunda

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pembangunan 600.000 rumah hingga tahun 2030.

Sementara, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta akan membangun 250.000 unit rumah susun (susun).

Pembangunan rusun sebanyak itu ditargetkan dapat terealisasi dalam kurun lima tahun sejak 2018 hingga 2022 mendatang.

Target 250.000 unit rusun ini dibagi menjadi 50.000 unit per tahun selama lima tahun tersebut.

Selain itu, Pemprov DKI juga akan membangun rumah susun sewa (rusunawa). Lalu, berapa jumlahnya?

Selanjutnya baca di sini Tahun 2030, Pemprov DKI Targetkan Pembangunan 600.000 Rumah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan pembangunan sumur bor di enam titik Provinsi Sulawesi Barat.

Pembangunan sumur bor di enam titik posko pengungsian tersebut dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR.

Hal ini dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana pasca gempa bumi di dua wilayah Sulawesi Barat yakni, Majene dan Mamuju.

Sehingga, pembangunan sumur bor merupakan upaya penyediaan air bersih bagi warga, terutama di saat bencana yang sangat membutuhkan air.

Lantas, di mana saja lokasi keenam titik sumur bor itu?

Temukan jawabannya di sini Mitigasi Gempa Majene dan Mamuju, 6 Titik Sumur Bor Tuntas Dibangun

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com