Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Kritik Jokowi Resmikan Infrastruktur Saat Konstruksi Belum Tuntas

Kompas.com - 15/03/2021, 15:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengritik Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak meresmikan pembangunan infrastruktur saat konstruksinya belum selesai atau belum siap dioperasikan.

Idealnya, peresmian pembangunan infrastruktur dilakukan setelah masa kontruksi benar-benar tuntas sehingga dapat langsung digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Mohon ketika program Infrastruktur belum jadi jangan diresmikanlah. Apalagi melibatkan presiden yang menekan tombol setelah itu (infrastruktur) malah tidak bisa dipakai," kata Agus dalam diskusi virtual bertajuk konsultasi regional Kementerian PUPR Tahun 2021, Senin (15/03/2021).

Baca juga: Tahun Politik 2024, Basuki Pastikan Tak Ada Pembangunan Infrastruktur yang Mangkrak

Agus mencontohkan Pelabuhan Internasional Patimban yang telah diresmikan lebih dulu pada Senin (21/12/2020) lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian PUPR, dan Kementerian Perhubungan.

Padahal kenyataan di lapangan, konstruksi fisik pelabuhan laut tersebut belum rampung, dengan kondisi kedalaman di bawah 10 meter dan lebar hanya 800 meter.

"Selain itu, jalan utamanya pun belum jadi, nah tapi sudah dideklarasikan oleh Presiden Jokowi menjadi pelabuhan nomor dua terbesar Indonesia setelah Tanjung Priok," ungkap Agus.

Hal itu tentu saja akan memicu perbincangan bahkan polemik terutama bagi masyarakat. 

Pambagio juga menyoroti adanya sejumlah pembangunan infrastruktur lain seperti bandara, yang dibangun justru lebih awal dari pada faktor penunjang lainnya seperti akses jalan.

Baca juga: Antropolog Harus Dilibatkan, Jangan Sampai Jalan Trans-Papua Jadi Karpet Merah Buat Pembalak Liar

Terang saja, bandara ini menjadi terbengkalai mubazir ketika infrastruktur pendukungnya, yakni akses jalan belum memadai.

Karena itulah, Agus menegaskan, peresmian infrastruktur seharusnya dilakukan jika konstruksi fisiknya telah benar-benar selesai berikut faktor penunjang lainnya.

"Nah hal-hal ini yang perlu dihindari, memang agak sulit presiden kan pengennya cepat groundbreaking, cepat peresmian. Tetapi perlu dicari cara yang aman supaya nanti tidak jadi polemik atau bahkan gunjingan masyarakat terutama di media sosial," tuntas Agus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com