Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Pembangunan Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral Jakarta

Kompas.com - 03/03/2021, 13:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, di Jakarta, tengah dibangun.

Hingga kini progres pembangunan terowongan yang meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan lansekap baru mencapai 20,89 persen.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan.

Baca juga: Resmikan Renovasi Masjid Istiqlal, Jokowi: Pertama Kali Sejak 42 Tahun

Namun, karena faktor keamanan dan keselamatan, desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.

"Ada alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Basuki dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Selasa (02/03/21).

Hingga kini progres pembangunan terowongan yang meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan lansekap baru mencapai 20,89 persen.Kementerian PUPR Hingga kini progres pembangunan terowongan yang meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan lansekap baru mencapai 20,89 persen.
Basuki menjelaskan, selain sebagai ikon kebhinekaan, pembangunan terowongan ini berfungsi memudahkan akses jamaah antar-bangunan rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas saat ini.

Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi.

Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 m hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m.

Arsitektur terowongan ini mengadopsi gaya modern, dengan eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.

Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegui.Kementerian PUPR Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegui.
Sementara untuk interiornya dilengkapi dengan konsep desain pilar berulang yang menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan railing sebagai simbol jabat tangan.

Selain tangga, terowongan ini juga dilengkapi dengan ramp/lift/difabel lift untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.

Baca juga: Gunakan Energi Surya, Gereja Katedral Jakarta Hemat Biaya Listrik 30 Persen

Di samping itu Terowongan Silaturahmi akan dihiasi dengan galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Bentuk diorama ini akan tampil dalam bentuk relief maupun media elektronik (digital) di mana konten digitalnya dapat disesuaikan dengan tema yang ingin diangkat.

Pekerjaan dengan anggaran Rp 37,3 miliar ini dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada 13 Juni 2021.
Kementerian PUPR Pekerjaan dengan anggaran Rp 37,3 miliar ini dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada 13 Juni 2021.
Pada masing-masing pintu masuk, pengunjung juga akan diperlihatkan kutipan mengenai pentingnya silaturahmi baik dari sisi agama Islam maupun Katolik.

Pekerjaan dengan anggaran Rp 37,3 miliar ini dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada 13 Juni 2021.

Baca juga: Konstruksi Terowongan Katedral-Istiqlal Dikerjakan Tahun Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com