Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Bikin Banjir Lagi

Kompas.com - 15/12/2020, 16:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ini dapat dilaksanakan dengan perencanaan matang.

Dengan demikian, proyek ini tidak mengakibatkan banjir yang sebelumnya pernah terjadi pada Rabu (12/8/2020) di Jalan Tol Padaleunyi KM 130.

"Saya harap tidak ada terjadi lagi banjir di jalan tol," ujar Basuki dalam rekaman video saat peresmian Tunnel 1 KCJB Halim, Jakarta, Selasa (14/12/2020).

Terlebih saat musim penghujan, Basuki menegaskan, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) sebagai pengembang harus dapat lebih cepat mengantisipasi agar proyek tersebut tidak mengakibatkan banjir.

Baca juga: Luhut: Bangun Kereta Cepat, Indonesia Harus Banyak Belajar dari China

Selain itu, proyek KCJB juga harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek standar keselamatan dan keamanan yang tinggi.

Pasalnya, pembangunan terowongan proyek ini melewati banyak permukiman, jalan tol dan juga light rail transit (LRT).

"Jaga lingkungan karena ini lewati pemukiman dan infrastruktur lainnya, seperti LRT dan jalan tol, dan khususnya dalam menghadapi musim hujan," tegas Basuki.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Chandra Dwiputra memastikan, proyek KCJB tidak akan menyebabkan banjir di jalan tol.

Chandra mengaku, kejadian banjir tahun lalu karena kurangnya koordinasi, meskipun masing-masing pihak sudah melakukan persiapan pencegahan.

"Kali ini, kita sudah buat project management office (PMO) untuk antisipasi. Ini sudah berjalan, ketuanya dari Kementerian PUPR. Ada tim dari Jasa Marga juga," ujar Chandra.

Baca juga: Hingga 2020, Progres Kereta Cepat Jakarta Bandung Tembus 64,4 Persen

Saat ini, PT KCIC telah menyelesaikan konstruksi pembangunan Tunnel 1 sepanjang 1.885 meter, melintang melintasi bagian bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek di KM 5+500.

Tunnel 1 merupakan terowongan dengan dua lintasan kereta cepat yang berlokasi di area Halim dan berjarak 2.5 kilometer dari Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Tunnel I ini dikontruksi dengan metode Tunnel Boring Machine (TBM) berdiameter 13,23 meter dengan berat 2.600 ton dan menjadi mesin bor TBM terbesar se-Asia Tenggara.

TBM kereta cepat beroperasi menggali struktur tunnel 1 dengan rata-rata 113 meter per bulan. 

Saat beroperasi maksimum, TBM kereta cepat mampu menggali hingga 322 meter dalam satu bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com