Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Banjir, Pekerjaan Proyek DAS Tukad Unda Bali Dimulai

Kompas.com - 30/11/2020, 20:03 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida memulai pekerjaan pembangunan prasarana pengendali banjir bagian hilir Tukad Unda, di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, Bali.

Program penataan dan normalisasi sungai tersebut diklaim dapat mengurangi risiko bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Unda yang menjadi salah satu pusat kegiatan pariwisata internasional di Bali.

DAS Tukad Unda melintasi sejumlah Kabupaten yaitu Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang terdiri dari Tukad Telagawaja, Tukad Yeh Sah, Tukad Kaon, Tukad Petandakan, Tukad Panti dan Tukad Sabuh, dengan luas DAS sebesar 230,92 km2 dan panjang sungai utama 22,56 kilometer.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca juga: Atasi Banjir Melalui Sumur Resapan, Pemerintah Galang Dana Masyarakat

Menurutnya pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan yang singkat dengan intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.

“Saya mengajak semua pihak untuk menjaga daerah tangkapan air melalui penghijauan kembali dan menahan laju alih fungsi lahan,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, penataan kawasan Tukad Unda merupakan bagian terintegrasi dari rencana Pembangunan Kawasan Strategis Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung.

Kawasan Strategis Provinsi ini akan menjadi Kawasan Pengembangan Terpadu Daerah untuk memastikan tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat Bali.

Gubernur Bali Iwayan Koster mengatakan, “program ini tidak serta merta ada dan hanya dilaksanakan di Kabupaten Klungkung.

"Kami menyelenggarakan pembangunan secara terpola, menyeluruh terencana, terarah dan terintregasi salah satunya adalah pembangunan Pusat Kebudayaan Bali,” kata I Wayan Koster .

Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Maryadi Utama menuturkan melihat permasalahan yang ada di DAS Tukad Unda dan lahan terdampak diperlukan sinergi.

Sinergi itu antara BWS Bali-Penida, Pemerintah Provinsi Bali, dan Pemerintah Kabupaten terkait untuk mengendalikan banjir aliran lahar dingin yang sering terjadi di DAS Tukad Unda.

“Mengingat tingginya sedimentasi pasca erupsi dan tergerusnya tebing sungai, alur sungai dan lahan milik masyarakat berubah, maka diperlukan pengendalian alur sungai Tukad Unda,” jelas Maryadi.

Maryadi menambahkan rencana pekerjaan utama yang akan dilakukan terdiri dari pembangunan Tanggul Tukad Yeh Sah, Cek Dam Tukad Yeh Sah, Tanggul Tukad Unda, Tanggul Penampang Ganda Tukad Unda, dan Pekerjaan Jetty .

Pekerjaan DAS Tukad Unda ini dilaksanakan oleh PT Nindya Karya (Persero)-PT Bina Nusa Lestari (KSO) dengan kontrak Rp 234 miliar dan Konsultan Supervisi PT Catur Bina Guna Persada KSO, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada dengan nilai kontrak Rp 6,5 miliar.

Pembangunan dimulai pada 28 Agustus 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2022 melalui sistem kontrak tahun jamak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com