Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja-Raja Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 26/04/2021, 16:53 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia.

Sebab, wilayah kekuasaannya hampir mencakup seluruh nusantara.

Kerajaan yang berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 masehi ini berpusat di Jawa Timur.

Pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, menantu dari Raja Kertanegara, penguasa terakhir Kerajaan Singasari.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389 M) dengan Gajah Mada sebagai patihnya.

Pada periode ini, seluruh kepulauan Indonesia mengibarkan panji-panji Majapahit dan hubungan persahabatan dengan negara-negara tetangga berlangsung baik.

Sumber-sumber Kerajaan Majapahit dapat diketahui dari Kitab Negarakertagama, Pararaton, buku-buku kidung, prasasti-prasasti, dan berita-berita Cina.

Baca juga: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Raja-raja Kerajaan Majapahit

  1. Raden Wijaya/Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309 M)
  2. Kalagamet/Sri Jayanagara (1309-1328 M)
  3. Sri Gitarja/Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350 M)
  4. Hayam Wuruk/Sri Rajasanagara (1350-1389 M)
  5. Wikramawardhana (1389-1429 M)
  6. Suhita/Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M)
  7. Kertawijaya/Brawijaya I (1447-1451 M)
  8. Rajasawardhana/Brawijaya II (1451-1453 M)
  9. Purwawisesa/Girishawardhana/Brawijaya III (1456-1466 M)
  10. Bhre Pandansalas/Suraprabhawa/Brawijaya IV (1466-1468 M)
  11. Bhre Kertabumi/Brawijaya V (1468 -1478 M)
  12. Girindrawardhana/Brawijaya VI (1478-1489 M)
  13. Patih Udara/Brawijaya VII (1489-1527 M)

Baca juga: Gajah Mada: Cita-cita, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Raja-raja Majapahit yang terkenal

Raden Wijaya/Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309 M)

Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit yang merupakan anak Lembu Tal atau cucu Mahisa Campaka.

Setelah menjadi raja pertama Majapahit, Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Raden Wijaya memperistri empat putri Kertanegara, yaitu Tribuana, Gayatri, Narendraduhita, dan Prajnaparamita.

Dari Tribuana, ia mempunyai seorang putra mahkota bernama Jayanegara.

Adapun dari Gayatri mendapatkan dua putri, yaitu Tribhuwanatunggadewi dan Rajadewi.

Sementara pengikut-pengikutnya yang setia dan berjasa dalam mendirikan Kerajaan Majapahit diangkat menjadi pejabat tinggi dalam pemerintahan.

Akan tetapi, di antara pengikut-pengikut tersebut ada yang tidak puas sehingga timbullah pemberontakan.

Kalagamet/Sri Jayanagara (1309-1328 M)

Setelah Raden Wijaya wafat pada 1309 M, pemerintahan jatuh kepada putra mahkota Jayanegara atau Kalagamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Senam

Sejarah Senam

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com