Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tokoh, Kronologi, dan Hasil

Kompas.com - 09/04/2021, 14:23 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa yang membekas di sepanjang sejarah Indonesia. 

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang terjadi pada 16 Agustus 1945. 

Baca juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Latar Belakang 

Peristiwa Rengasdengklok menjadi peristiwa yang memiliki keterkaitan terhadap pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Lantas, bagaimana proses terjadinya Peristiwa Rengasdengklok?

Kala itu, Indonesia sedang dijajah oleh Jepang karena ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II.

Dari peristiwa tersebut, Jepang mengalami kekalahan yang ternyata memberikan dampak besar pada Indonesia.

Sejak saat itu, ketegangan pun mulai muncul antara golongan tua dan golongan muda.

Golongan tua dan golongan muda memiliki perbedaan pendapat terkait kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pemerintahan Jepang yang dengan tegas melarang penduduk Indonesia untuk mendengarkan radio luar negeri menjadi salah satu penyebab terhambatnya pengumuman proklamasi.

Namun berkat keuletan para pemuda Indonesia terutama yang bekerja di kantor berita Jepang, berita menyerahnya Jepang tanpa syarat ke Sekutu pun sampai di Indonesia.

Sutan Syahrir yang mendengar berita kekalahan Jepang melalui radio gelap pun lantas mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Namun Soekarno-Hatta menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, badan buatan Jepang.

Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, para golongan muda pun lantas menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Baca juga: Kabinet Hatta I: Penetapan, Susunan, Kebijakan, dan Upaya Penggulingan

Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jum'at siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. Kompas/JB Suratno Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jum'at siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
Tokoh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com