Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Megalitikum: Peninggalan, Sejarah, Ciri, dan Kepercayaan

Kompas.com - 06/04/2021, 15:37 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara etimologi, megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang artinya batu.

Oleh karena itu, zaman megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, di mana masyarakatnya menggunakan peralatan dari batu yang berukuran besar.

Pada periode ini, setiap bangunan yang didirikan oleh masyarakat sudah mempunyai fungi yang jelas.

Budaya megalitikum sendiri lebih mengarah pada sebuah pemujaan terhadap roh leluhur.

Peninggalan zaman megalitikum

Peninggalan-peninggalan dari zaman megalitikum mempunyai bentuk beraneka ragam.

Begitu pula dengan ukurannya, ada yang pendek dan ada pula yang tingginya mencapai delapan meter.

Bangunan-bangunan megalitik pada dasarnya menggunakan bahan dasar batu.

Di Indonesia, peninggalan zaman megalitikum dapat dijumpai di berbagai daerah, dari ujung Sumatera hingga Timor-Timur.

Situs megalitik di beberapa wilayah Indonesia biasanya juga menunjukkan ciri khas tersendiri.

Baca juga: Zaman Arkean: Pembagian dan Ciri-ciri

Berikut ini beberapa peninggalan zaman megalitikum di Indonesia.

Kubur Batu

Kubur batu adalah wadah penguburan mayat yang terbuat dari batu.

Menhir

Biasa disebut sebagai batu tegak, menhir adalah batu alam yang telah dibentuk manusia untuk keperluan pemujaan atau untuk tanda penguburan.

Dolmen

Dolmen atau meja batu adalah peninggalan zaman megalitikum yang terdiri dari sebuah batu besar yang ditopang oleh batu-batu berukuran lebih kecil sebagai kakinya.

Sarkofagus

Sarkofagus adalah kubur batu yang terdiri dari wadah dan tutup yang umumnya terdapat tonjolan pada ujungnya.

Waruga

Waruga adalah kubur batu yang bentuknya seperti rumah dan biasanya ditemukan di daerah Minahasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com