KOMPAS.com - Dua hari pertama pagelaran MotoGP Indonesia menghadirkan pengamatan menarik soal kans para rider pada balapan utama di Pertamina International Street Circuit, Minggu (20/3/2022) ini.
Tim Honda yang tadinya dijagokan setelah meejalani hasil tes pramusim mumpuni ternyata tak bisa berbicara banyak pada sesi kualifikasi.
Baik Pol Espargaro dan Marc Marquez harus terlempat dari 10 besar starting grid.
Justru duo Yamaha, Fabio Quartararo yang mengambil posisi pertama di kualifikasi dengan diikuti oleh duo Pramac Ducati, Jorge Martin dan Johann Zarco.
Menurut pengamat senior MotoGP, Arief Kurniawan, hasil kualifikasi membuat Fabio Quartarto kini layak dijagokan untuk menjadi pemenang perdana Pertamina Grand Prix of Indonesia.
"Dari banyak faktor dan kalkulasi sejak free practice, Fabio Quartararo punya kans besar," tuturnya kepada Kompas.com.
"Dia bagus bukan cuma di kualifikasi, tapi konsistensinya terlihat cepat saat free practice yg berlangsung saat trek kering."
Baca juga: Live MotoGP Mandalika: Cuaca Cerah di Sirkuit, Motor Penghuni Front Row Keluar Kandang
"Hanya, kalau balapan nanti hujan, Johann Zarco berpeluang menang untuk kali pertama."
Arief menjelaskan kenapa Yamaha menjadi kuat di Mandalika setelah tercecer pada balapan awal musim di MotoGP Qatar.
Salah satu faktor adalah perihal pemberian ban dengan komposisi yang terakhir kali dipakai di Buriram pada 2018.
"Pertama, layout Mandalika lebih cocok dengan karakter motor M1. Kedua, mereka tidak terlalu terdampak dengan pemakaian ban yang disediakan Michelin khusus untuk di Mandalika," tuturnya.
Hal ini juga yang membuat para rider tim-tim Honda kesulitan di lintasan.
"Keempat pebalap kena dampak pemakaian ban dengan struktur 2018 dari Michelin. Ban ini berbeda dengan yang dipakai saat tes pramusim di mana mereka dominan," lanjutnya.
"Ketika setelan motor mereka sudah cocok dengan ban 2022, lalu tiba-tiba disuruh adaptasi ulang dengan ban komposisi 2018 tentu hasilnya bisa terlihat. Mereka kewalahan."
"Alasan Michelin menyediakan ban khusus untuk di Mandalika dengan karkas lebih keras adalah karena cuaca panas yang membuat temperatur ban mudah naik."