KOMPAS.com - Joan Mir (Suzuki) menjadi pebalap "penghancur" sejarah baru bagi Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) di MotoGP San Marino.
Joan Mir mampu merebut posisi ketiga dari Rossi ketika balapan MotoGP San Marino sudah memasuki lap terakhir di Sirkuit Misano, Minggu (13/9/2020).
Alhasil, Rossi gagal menemani dua anak didiknya di akademi yang dia dirikan, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia.
Ya, keduanya merupakan jebolan akademi milik Rossi, VR46 Academy, yang sukses menempati posisi podium utama dan runner-up pada MotoGP San Marino.
Baca juga: Klasemen MotoGP - Yamaha Menguasai 10 Besar, Honda Merana
Jawara MotoGP San Marino 2020, Franco Morbidelli, menjalani debut di kelas premier pada musim 2018 sebagai kampiun Moto2.
Sementara Francesco "Pecco" Bagnaia menyusul Morbidelli ke kelas premier setahun berselang setelah merebut titel Moto2 2018.
"Pada kesempatan yang sama, dengan adrenalin balap yang kuat, saya senang karena membalap dengan bagus, saya nyaman," kata Rossi dikutip GPOne.
"Tetapi itu sangat menggangguku ketika tak bisa naik podium di Sirkuit Misano," ujar dia melanjutkan.
Baca juga: Kata Rossi Usai Disalip Joan Mir pada Lap Terakhir MotoGP San Marino
"Sangat disayangkan, karena podium Misano selalu spesial. Berbagi podium dengan Franco dan Pecco seperti satu balapan di ranch," ungkap pebalap berjuluk The Doctor.
"Berbagi podium dengan Franco dan Pecco akan menjadi sesuatu yang luar biasa, penuh sejarah."
"Saya tidak mengira Joan Mir bisa menyalip, tetapi dia memang kuat. Saya bangga dengan rider-rider kami," terang Valentino Rossi.
The Doctor bahkan sempat berkelakar merasa menyesal telah mendirikan VR46 Academy.
Baca juga: [POPULER BOLA] Hasil dan Klasemen MotoGP | Ketakutan Rossi Jadi Nyata
"Setelah beberapa membalap, saya berpikir 'siapa yang memiliki ide mendirikan akademi?" kata Rossi mengawali.
"Saya tidak berpikir itu adalah ide bagus jika Anda melihat hasil hari ini. Tetapi itu ide saya," selorohnya.
"Jujur, ketika saya membalap di belakang Franco dan Pecco yang menyalipku, saya rasa bukan ide bagus mendirikan akademi ini," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.