Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Adegan Ledakan Film 13 Bom di Jakarta, Sutradara Tutup Jalan Fatmawati Selama 15 Menit

Kompas.com - 22/12/2023, 14:56 WIB
Akbar Akeyla Daniswara,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Angga Dwimas Sasongko membocorkan proses produksi film 13 Bom di Jakarta.

Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers yang digelar di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, pada Kamis (21/12/23).

Proses produksi film tersebut mengharuskan Angga untuk menutup total Jalan Fatmawati di kawasan Jakarta Selatan.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik dari Film 13 Bom di Jakarta

Hal itu diperlukan guna mendapatkan sejumlah adegan yang ia inginkan.

“Bahkan ketika (adegan) nabrakin mobil terus mobilnya meledak terbalik di Fatmawati, untuk adegan itu kita cuman bisa ngeblok jalan 15 menit dan cuma punya satu kesempatan,” ungkap Angga.

Angga mengatakan bahwa tugasnya sebagai sutradara tak hanya berfokus pada aspek kreatif saja.

Baca juga: Rio Dewanto Ubah Penampilan demi Film 13 Bom di Jakarta

Untuk itu, ia harus mengetahui tentang apa arti dari manajemen waktu ataupun orang dalam melancarkan proses produksi film laga aksi tersebut.

“Jadi sebagai director enggak cuma berpikir soal kreatif, tapi harus bisa ngasih gambaran tentang apa itu time management, terus people management,” katanya.

“Kita enggak pernah bisa ngeblok jalan total full blok tanpa diganggu. Nah, itu gimana tuh cara ngaturnya,” sambungnya.

Baca juga: Ardhito Pramono Jadi Orang Panikan di Film 13 Bom di Jakarta

Selain itu, sutradara tersebut juga sempat mengutarakan pendapatnya dalam menjadi seorang pembuat film yang baik.

“Jadi kita juga enggak pengin jadi filmmaker egois yang nutup jalan publik.” ucap sutradara itu.

“Tapi saya pengen banget adegan ini, masa kejar-kejaran ujung-ujungnya di komplek kosong yang kanan kirinya tanah, enggak seru banget. Itu paling gampang ngebloknya,” lanjutnya.

Baca juga: Film 13 Bom di Jakarta Gunakan Senjata Asli dan Ledakan Sejumlah Mobil

Angga juga menekankan bahwa ia ingin membawa nuansa Kota Jakarta yang dipenuhi oleh debu dan beton.

Untuk itu, sutradara tersebut harus rela mencari lokasi yang sesuai dengan keinginannya guna menunjang sejumlah adegan yang ada.

“Tapi, saya sama produser sepakat bahwa Jakarta yang mau kita capture adalah Jakarta yang concrete, dengan dusty dan rusty,” kata Angga.

“Jadi harus ada besinya, harus berdebu dan concrete. Banyak bangunan tapi kelihatan dari warna-warna semen. Ya udah, kita harus cari lokasi-lokasi yang kaya gitu,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com