Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Lakukan Lip Sync, Grup Band Populer Taiwan Diperiksa dan Terancam Kena Denda

Kompas.com - 15/12/2023, 17:13 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

Sumber CNN,SCMP

KOMPAS.com- Band rock populer asal Taiwan, Mayday, sedang diselidiki oleh pihak berwenang China atas tuduhan melakukan lip sync saat konser baru-baru ini.

Tuduhan tersebut berpusat pada pertunjukan Mayday baru-baru ini di Shanghai, di mana band ini tampil delapan kali selama 10 hari pada pertengahan November, di hadapan lebih dari 360.000 penggemar.

Band yang telah berkiprah selama lebih dari dua dekade dan terkadang dijuluki sebagai "The Beatles Asia" ini memiliki basis penggemar yang sangat besar di China, di mana tiket pertunjukan mereka sering kali terjual dengan cepat.

Biro Kebudayaan dan Pariwisata Shanghai, sebuah departemen pemerintah kota yang mengawasi pertunjukan komersial, mengatakan bahwa mereka sangat mementingkan reaksi publik terhadap klaim "lip-synch".

Baca juga: Suami Karina Coser, Cosplayer Populer China, Meninggal Usai Terseret Ombak di Pantai Bali

Mereka juga telah meminta penyelenggara konser untuk bekerja sama dalam penyelidikan, demikian laporan kantor berita pemerintah Xinhua.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, perusahaan rekaman Mayday, B'in Music, menepis tuduhan online tersebut.

Menyebutnya sebagai "serangan jahat, rumor dan fitnah," dan mengatakan bahwa hal itu telah merusak citra band tersebut secara serius.

"Perusahaan kami secara aktif bekerja sama dengan otoritas penegak hukum yang relevan untuk melakukan investigasi," kata perwakilan band di Weibo.

"Kami yakin pihak berwenang terkait akan memberikan hasil yang adil untuk meluruskan masalah ini," sambungnya.

Baca juga: Dua Selebritas China Dikabarkan Masuk Blacklist Usai Dituding Menonton Lisa Blackpink di Crazy Horse Paris

Untuk diketahui, dalam Peraturan Administrasi Pertunjukan Komersial, secara eksplisit melarang para artis untuk menipu penonton dengan lipsync, dan penyelenggara tidak boleh mengatur artis untuk melakukan lipsync.

 

Disebutkan juga bahwa pelanggar dapat dikenai denda maksimal 100.000 yuan (sekitar Rp 218 juta).

Dalam pedoman pemerintah tersebut, mendefinisikan lip sync sebagai 'menggunakan lagu-lagu yang sudah direkam sebelumnya sebagai pengganti nyanyian langsung.'

Kontroversi ini dimulai pada hari Kamis lalu ketika seorang vlogger musik di Bilibili, salah satu platform berbagi video terbesar di China.

Vlogger itu mengunggah sebuah video di mana ia menggunakan perangkat lunak komputer untuk menganalisis vokal dari 12 lagu yang direkam secara langsung oleh seorang penggemar pada konser Mayday di Shanghai pada tanggal 16 November 2023.

Dia mengklaim bahwa analisisnya menemukan bahwa vokalis band tersebut, Ashin, melakukan lipsync pada setidaknya lima lagu selama tiga jam pertunjukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com