Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anomali, Corey Taylor Ungkap Banyak Orang dari Daerah Asal Slipknot Justru Malu dengan Kesuksesan Band Metal Tersebut

Kompas.com - 10/08/2023, 13:32 WIB
Andika Aditia

Penulis


KOMPAS.com - Vokalis band Slipknot Corey Taylor buka suara tentang bagaimana orang-orang di daerah asal Slipknot memandang band ini selama bertahun-tahun.

Diketahui, Slipknot berasal dari Iowa, salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang berdekatan dengan Minnesota, Missouri, Kansas, dan Illinois.

Corey Taylor mengatakan, masyarakat Iowa masih "sangat marah" tentang kesuksesan Slipknot, ini semua karena konservatisme negara bagian yang tinggi di Iowa dan penghinaan terhadap musisi dari daerah yang tidak pernah memiliki tingkat kesuksesan yang sama.

Baca juga: Craig Jones Hengkang, Slipknot Unggah Foto Topeng Baru

Tak jarang, kata Corey Taylor, terbentuknya Slipknot di Iowa adalah malapetaka atas daerah tersebut.

"Kami diadili begitu lama tentang siapa kami, maksud saya kami berasal dari The Fringe dan apa yang kami wakili adalah sesuatu yang, untuk dilakukan hari ini, masih merupakan kutukan bagi banyak orang di Iowa," katanya dalam sebuah penampilan di Zach Sang Show, seperti dilansir NME, Kamis (10/8/2023).

Corey Taylor mengakui, meski Slipknot diapresiasi banyak orang di luar karena terobosan musik metal, tetapi orang-orang di Iowa justru malu.

Baca juga: Craig Jones Tinggalkan Slipknot setelah 27 Tahun Bersama

“Ada banyak orang di Iowa yang sangat malu dengan fakta bahwa Slipknot berasal dari sana dan itu karena Kebangkitan yang baru ditemukan dan omong kosong konservatif. Sebanyak Iowa - ketika saya di sana - adalah negara bagian ungu, sekarang sangat merah dan ada banyak orang yang saya kenal yang tidak senang karenanya,” ucap Corey Taylor.

Sebagai informasi, di Amerika dikenal dengan warna-warni negara bagian, di mana negara bagian warna ungu menunjukkan jumlah pendukung Partai Republik dan Demokrat seimbang.
Sementara, warna merah mewakili Partai Republik dan warna biru mewakili Partai Demokrat. Biasanya warna peta politik sebuah negara bagian di Amerika menentukan bagaimana tradisi masyarakat tersebut.

Corey Taylor menyebut, ia dan personel Slipknot sebenarnya tidak diam begitu saja.

Baca juga: Kemal Palevi Kaget Dengar Harga Datangkan Slipknot ke Indonesia, Kurang Lebih Rp 60 Miliar

Slipknot juga coba membantu kesuksesan band-band lain yang ada di Iowa, tetapi entah kenapa perbuatan itu terasa sia-sia.

“Dan saya tidak akan duduk di sini dan mengatakan bahwa mereka tidak pantas mendapatkannya karena ada banyak band hebat di skena ini yang kami keluarkan, tetapi untuk alasan apa pun, mereka tidak mendorong cukup keras dan bahkan ketika kami berhasil, dan kami mencoba menyoroti adegan Des Moines itu, karena itu hampir dengan cara yang aneh seperti momen Seattle semu,” ucap Corey Taylor.

Baca juga: Kemal Palevi Kaget Dengar Harga Datangkan Slipknot ke Indonesia, Kurang Lebih Rp 60 Miliar

“Ada banyak orang yang menelusuri Des Moines mencoba menemukan Slipknot berikutnya. Semua orang yang kami coba bantu gagal, mereka hanya tidak menginginkannya sebanyak yang kami tahu: Maksud saya, kami akan hidup dan mati untuk omong kosong dan orang-orang ini hanya berpikir itu remah-remah,” tambah Corey Taylor.

Sebagai informasi, Slipknot adalah grup musik heavy metal Amerika yang dibentuk di Des Moines, Iowa, pada tahun 1995.

Baca juga: Drummer Slipknot Pamer Jari Kapalan dan Terkelupas Usai Tampil di Indonesia

Personel awal yang membentuk Slipknot adalah perkusi Shawn Crahan, drummer Joey Jordison dan bassis Paul Gray.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com