Jessica Mila Mau Belajar Adat Batak, Ibunda Yakup Hasibuan: Dia Suka Bertanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Jessica Mila dan Yakup Hasibuan baru saja menggelar martumpol atau tunangan di HKBP Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/4/2023).

Sebelum martumpol, Jessica Mila dan Yakup juga menjalani serangkaian acara adat lainnya, yakni Mangain, Marhusip, dan Martonggo Raja pada Sabtu pagi.

Orangtua Yakup Hasibuan, Otto Hasibuan dan Normawati Damanik, lega acara rangkaian adat hingga Martumpol berjalan dengan lancar.

Baca juga: Alasan Jessica Mila Diberi Boru Damanik Jelang Menikah dengan Yakub Hasibuan

Kepada awak media, Normawati mengatakan, Jessica Mila memang sedang diajarkan beberapa hal tentang adat Batak. Kata Normawati, Jessica mau belajar soal adat-adat Batak dan kerap bertanya padanya.

Sebagai informasi, Jessica Mila sudah resmi menjadi orang batal dan diberi marga atau boru Damanik seperti boru ibu dari Yakup Hasibuan.

“Dia suka bertanya (soal adat), dia mau belajar,” ujar Normawati kepada wartawan, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Beri Kalung untuk Jessica Mila, Ibunda Yakup Hasibuan: Semoga Bisa Jadi Teman Saya Seumur Hidup

Termasuk, panggilan Batak untuk silsilah keluarga besarnya pun Normawati mengajarkannya kepada Jessica Mila.

Semakin mengenal Jessica Mila, Normawati menilai calon mantunya itu sosok yang apa adanya.

“Dia orangnya apa adanya. Ada sesuatu di hatinya (yang mengganjal), dia ngomong. Kalau orang Batak kan ngomongnya yang gede. Kalau dia kan pelan ngomongnya. Jadi banyak diskusi,” kata Normawati.

Baca juga: Sematkan Boru Batak ke Jessica Mila, Ibunda Yakup Hasibuan Beri Pesan

Otto Hasibuan senang akhirnya anak laki-laki satu-satunya di keluarganya akan menikah.

Sebab, tiga anak perempuannya semua sudah menikah.

“Tinggal Yakup sendiri (belum menikah). Tentunya waktu kecil kita beranggapak dia yang penting dia bisa sekolah baik dan hidupnya bagus, itu sudah dilaluinya. Sekarang kita berdoa lagi dia bisa jalani keluarga yang bagus. Sebagai orangtua enggak ada pikiran yang lain sih,” ucap Otto.

“Bagaimana anak kita dapat istri dan dapat membina keluarga yang baik. Karena bagaimanapun anak harus kawin,” tutur Otto.