Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nindy Ayunda Cerita Kronologi Diteror Oknum Berseragam TNI, Bermula dari Kunjungan ke Palembang

Kompas.com - 07/04/2023, 07:19 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi Nindy Ayunda meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Kamis (6/4/2023) hari ini.

Nindy mengaku diancam dan dintimidasi oleh oknum TNI belakangan ini.

Nindy merasa awal mula diteror adalah saat ia berkunjung ke Palembang.

Saat itu Nindy bersama teman perempuannya ingin berkunjung ke rumah seseorang yang ada di Palembang.

Baca juga: Mengaku Dapat Teror, Nindy Ayunda: Saya Tidak Tenang dan Sulit Bertemu Anak-anak

Namun, ia malah dihadang oleh beberapa orang yang mengaku preman di sana..

“Intimidasi di Palembang itu saya dibilang ‘mau ada apa segala macam seperti itu, saya belum namu udah dimarah-marahin gitu lho’ jadi tidak ditolak dengan baik tapi langsung dimarah-marahin,” ujar Nindy Ayunda di LPSK, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).

“(Saya terus nanya) ‘oh tidak bisa saya bilang mas siapa?’ (Dia jawab) ‘oh saya preman yang jaga di sini saya orang kampung sini,’” lanjut Nindy.

Nindy tak percaya bahwa itu adalah preman di sana.

Sebab preman itu mengaku bahwa ia diutus menghalangi jalannya bertemu dengan orang yang ia ingin temui di Palembang.

Namun, saat ditanya tujuannya ke Palembang apa, Nindy enggan membeberkannya.

“Saya cuma berpikir kalau orang kampung sini ‘masa seperti itu sih (cara ngomongnya).’ Kan kalau orang kampung situ (pasti ngomong) ‘oh iya silahkan aja, enggak tahu ada orang apa enggak’. Nah ini tiba-tiba ‘sudah oh ya saya memang Sudah di utuskan.’ Kurang lebih seperti itu,” kata Nindy.

Baca juga: Nindy Ayunda Sebut Oknum yang Datangi Rumahnya Cari Dito Mahendra


Sejak kunjungannya itu, rumah Nindy di kawasan Kebayoran pun disatroni oleh oknum TNI. Bahkan, oknum itu mencari Dito Mahendra di rumahnya. Hal itu membuat Nindy panik.

“Saya langsung panik ada apa ini apakah kedatangan saya ke Palembang membuat ancaman untuk oknum TNI tersebut gitu lho. Jadi ancaman teror itu terjadi Minggu malam pukul 22.00 sampai Senin 7.30 pagi saya benar-benar tidak tidur sama sekali,” ucap Nindy.

“Saya benar-benar capek pulang dari luar kota, saya menemui seseorang juga tidak bisa saya temui. Akhirnya saya pulang ke Jakarta. Saya mendapatkan perlakuan seperti itu juga,” lanjut Nindy.

Ancaman dan intimidasi ini membuatnya tak bisa beribadah dengan tenang. Hingga akhirnya ka melapor ke Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia atau Puspom TNI.

Ketidaknyamanan Nindy ini lah yang membuatnya meminta LPSK melindungnya.

“Saya tidak bisa beribadah, sahur tidak tenang. Saya akhirnya melaporkan ke Puspom TNI by phone waktu itu. Akhirnya mereka datang ke rumah, situasi udah clear baru evakuasi,” tutur Nindy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com