Bentuk Dukungan Mona Ratuliu untuk Anak Sulungnya yang Sempat Alami Depresi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pasangan selebritas Mona Ratuliu dan Indra Brasco memberi dukungan penuh untuk anak sulungnya, Davina Syafa Felisa atau Mima yang sempat mengalami depresi.

Mona mengatakan, bentuk dukungan darinya dengan membawa Mima ke psikolog dan psikiater.

"Ya kita ke profesional, kita kan orangtua cuma bisa dampingi, memberi dukungan, kasih fasilitas yang bisa handle ke yang profesional," ujar Mona di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Mona Ratuliu Ungkap Kondisi Putri Sulungnya yang Pernah Alami Depresi

"Jadi ya sudah, dia udah lama sih ke psikolog tapi ternyata butuh penanganan psikiater juga, minum obat juga. Jadi selama ini butuh treatment-treatment untuk bisa menjalani kualitas hidup yang baik," lanjut Mona.

Tak hanya dengan memfasilitasi ke psikolog dan psikiater, Mona Ratuliu dan Indra Brasco juga mencoba memahami Mima.

Mereka berharap tak membuat Mima stres yang bisa membuat depresi anaknya kambuh.

"Kalau Mima lebih ke support dari lingkungan bagaimana kita memahami dia, enggak memaksa dia 'enggak usah panik dong,'" ucap Mona.

Baca juga: Punya Banyak Anak, Jadi Pertimbangan Mona Ratuliu Punya Rumah Baru

"Enggak bisa begitu, memang reaksi tubuhnya terhadap stres begitu. Jadi kita terima dia apa adanya. Kita berusaha mengenali kebutuhannya apa, di situ kita support. Itu sangat membantu dia," lanjut Mona.

Mona mengatakan, kini kondisi sang anak udah lebih stabil setelah dibawa ke psikolog dan psikiater.

Kini Mima sudah bisa menjalani aktivitasnya kembali dengan baik.

"Sekarang sudah stabil. Dulu waktu lagi parah-parahnya sampai enggak bisa kuliah, kadang bolos kerja," ucap Mona.

"Punya energi buat mandi, buat makan, sekarang dia kualitas hidupnya baik, udah kerja lagi, sekarang moodnya udah baik," tutur Mona.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 lalu, Davina atau mimapernah mengaku memiliki masalah kesehatan mental hingga nyaris melakukan percobaan bunuh diri. Gadis berusia 19 tahun ini mengaku mengalami depresi selama tujuh tahun terakhir.

Mima mengunggah video yang berisi cuplikan foto-foto saat dirinya berada di titik terendah.

Di awal video, Mima memberikan peringatan kalau video tersebut mengandung konten percobaan bunuh diri dan depresi.

Pada beberapa foto, Mima menangis dan mengaku ingin kembali merasakan kebahagiaan. Ia mengaku lelah karena memiliki masalah kesehatan mental. Mima sampai dilarikan ke rumah sakit dan menunjukkan perban pada pergelangann tangannya.

Mima mengaku sebenarnya ia telah mengenal tentang kesehatan mental sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama beberapa tahun lalu.

Sampai pada Juli 2022 lalu, ia sempat ingin mengakhiri hidupnya. Untungnya karena dukungan keluarga dan teman-teman yang menyayanginya, kondisi Mima makin membaik.