Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Batang Pohon yang Masih Nyangkut di Pagar Rumah Tiko

Kompas.com - 18/01/2023, 12:38 WIB
Cynthia Lova,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini yang menarik perhatian publik adalah batang pohon yang masih menyangkut di rumah Pulung Mustika Bima atau akrab disapa Tiko.

Selain menyangkut di pagar, batang pohon itu juga ikut dicat warna kuning senada dengan warna tembok depan rumah Tiko.

Ketua RT 006 RW 002 Kelurahan Jatinegara Noves Haristedja mengaku, sengaja membiarkan batang pohon itu menyangkut di pagar rumah Tiko.

Baca juga: Kondisi Rumah Tiko dan Cerita Batang Pohon yang Tersangkut di Pagar

“Itu pohon ditebang sebelum viral. Memang kita pernah bersihkan. Itu sebagai tanda kita pernah membersihkan tempat ini sebelum viral,” ujar Noves di rumah Tiko di kawasan Klender, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2023).

“Memang saya tidak izinkan tebang buat kenang-kenangan sebagai prasasti dulu pernah seperti ini. Kayak sejarahlah,” lanjut Noves.

Noves mengatakan, batang pohon yang menyangkut itu adalah pohon petai cina yang bisa membesar. Hal itu menjadi alasan pohon itu ditebang kala itu karena batangnya sempat menghalangi jalan.

Baca juga: Ibunda Tiko, Ibu Eny, Disebut Sudah Bisa Pulang Dua Minggu Lagi dari RSJ Duren Sawit

Noves mengatakan, tak ada rencana memotong batang pohon yang menyangkut itu. Ia membiarkan batang pohon itu menyangkut sebagai kenang-kenangan.

“Itu prasati kenang-kenangan mungkin bisa dipasang nomor rumah. Kan lebih antik ya,” ucap Noves.

Sementara, kata Noves, batang-batang pohon yang belum ditebang habis di depan rumah Tiko itu sengaja dibiarkan agar tetap tumbuh.

Baca juga: Sering Diundang Stasiun TV dan Podcast, Tiko Diminta Cuti dari Pekerjaan

Hal itu permintaan dari ibu Eny Sukaesi, ibu dari Tiko.

“Sebetulnya pohon ada beberapa yang enggak boleh (ditebang). Sebelum viral kan sempat saya tebang juga tuh bekasnya tuh. Hanya beberapa pohon aja yang boleh (ditebang) yang besar enggak dikasih,” ucap Noves.

Karena ibu Eny pencinta tanaman, Noves berpikir akan memberikan beberapa tanaman nantinya apabila rumah Tiko sudah rampung dicat dan diperbaiki.

“Dia itu pencinta tanaman. Makanya kita bikin tanaman itu. Nanti kalau udah selesai (dicat dan diperbaiki) kita kasih tanaman lagi kita hijaukan lagi,” tutur Noves.

Untuk diketahui, rumah Tiko viral karena kondisinya yang terbengkalai dan terawat sejak tahun 2010. Tiko tinggal di rumah tersebut bersama ibunya, Eny tanpa aliran listrik dan air yang menyala.

Sosok Tiko dan Ibunya, Ibu Eny mendadak viral setelah diunggah oleh kreator konten Ale dan Irfan.

Dari mereka, kisah Tiko viral di media sosial dan mendatangkan banyak simpati dari masyarakat.

Terlebih setelah diketahui Tiko merawat sendiri ibunya selama 11 tahun di dalam rumah mereka tanpa listrik dan air. Kini Ibu Eny telah dirawat di rumah sakit jiwa dan rumah mereka telah dibersihkan secara gotong royong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com