KOMPAS.com- Pada tahun 1978, Choi Eun Hee, artis terkemuka di Korea Selatan, tiba-tiba menghilang.
Enam bulan kemudian, mantan suaminya dan sutradara, Shin Sang Ok, juga menghilang.
Ketika keduanya muncul kembali di depan umum beberapa tahun kemudian, mereka memiliki cerita penculikan yang mereka alami dan membawa mereka ke Korea Utara.
Shin dan Choi mendirikan Shin Studios bersama dan memproduksi banyak film sepanjang tahun 1960-an, mendapatkan pengakuan untuk Korea Selatan di berbagai festival internasional.
Faktor itulah yang membuat mereka menjadi target Korea Utara. Kim Jong Il, putra pemimpin tertinggi Korea Utara saat itu, Kim Il Sung, adalah seorang cinephile besar, dengan koleksi 15.000 film yang dapat dia gunakan.
Baca juga: Kronologi Siswa SMA Korea Utara Dieksekusi usai Nonton Drama Korea
Kim bergabung dengan Departemen Propaganda dan Agitasi pada tahun 1966 dan segera menjadi direktur Divisi Film dan Seni.
Di awal tahun 70-an, Kim Jong Il merasa frustrasi dengan pembuatan film di negaranya.
Dia menyadari bahwa jenis film yang dibuat Korea Utara tidak bernyawa dan tidak dapat bersaing dengan standar global.
Kemudian menyimpulkan bahwa alasan film-film ini tidak diproduksi dengan baik adalah karena para penghibur negaranya menerima begitu saja pekerjaan mereka.
Namun ia juga enggan mengalah pada film-film ala Barat. Jadi, tindakannya saat itu adalah memasukkan pikiran segar sebagai campuran dan membuat cerita yang dapat menyeimbangkan estetika sinematik dengan ideologi negara.
Baca juga: Alasan Pemerintah Korea Utara Eksekusi Siswa SMA Usai Nonton Drama Korea
Cerita penculikan Choi Eun Hee berawal ketika dia menerima tawaran dari seseorang yang menyamar sebagai pengusaha Hong Kong untuk menyutradarai film di negara tersebut.
Tetapi ketika dia menginjakkan kaki di Hong Kong, otoritas Korea Utara membiusnya dan membawanya dari Repulse Bay.
Choi tiba di Pelabuhan Nampo, Korea Utara, pada 22 Januari 1978. Terbangun di dalam vila mewah bernama Gedung Nomor 1.
Pemerintah memberinya tur ke Pyongyang dan menunjukkan kepadanya tempat-tempat bersejarah dan museum.
Seorang pengajar pribadi ditunjuk untuk mengajarinya tentang kehidupan dan pencapaian pemimpin tertinggi di Korea Utara
Baca juga: Korea Utara Eksekusi Tiga Siswa karena Nonton Drama Korea