Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2022, 11:34 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Itaewon, salah satu wilayah yang terkenal di Seoul, Korea Selatan mendadak jadi sorotan setelah tragedi Itaewon yang merenggut nyawa lebih dari 150 orang.

Dengan "Hooker Hill" dan lorong-lorong bar yang meliuk-liuk dengan tanda seperti "BADASS" di sekitar landmark lokal Hamilton Hotel, distrik Itaewon Seoul adalah simbol kehidupan malam yang bebas di ibukota Korea Selatan selama beberapa dekade, sebelum tragedi melanda.

Lalu apa yang terjadi pada malam 29 Oktober 2022 hingga merenggut nyawa ratusan orang dari berbagai usia dan berasal dari beberapa negar?

Baca juga: 3 Saksi Selamat Ungkap Cerita Halloween Itaewon Berujung Tragedi yang Tewaskan 154 Orang

Polisi memperkirakan sekitar 100.000 orang memenuhi area di pusat kota Seoul itu untuk merayakan Halloween.

Wilayah ini memang sudah dari tahun ke tahun menjadi tempat tujuan untuk mereka yang ingin merayakan Halloween.

Namun setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19, tampaknya minat warga lokal dan wisatawan untuk berkunjung meningkat.

Seorang saksi mata mengatakan orang-orang mulai menyadari ada yang salah dari kerumunan itu ketika orang mulai berteriak.

Suara mereka beradu dengan suara musik dari klub sekitar.

Baca juga: Duka Para Artis Atas Tragedi Halloween Itaewon

Yongsan Fire Station menerima sejumlah laporan adanya desakan antara manusia di Itaewon sekitar pukul 10.15-10.22 malam KST.

Berlokasi di gang sempit, di sebelah landmark Hotel Hamilton, pengunjung Itaewon mulai berjatuhan saat kerumunan terus mendorong.

Situasi meningkat dengan cepat di gang ini, yang kemudian dilaporkan memiliki lebar hanya sekitar empat meter, hampir tidak cukup untuk memuat sebuah sedan, dan sedikit memiliki kemiringan.

Terperangkap di antara kerumunan yang keluar dari hotel dan kerumunan yang keluar dari pintu keluar 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.

Kerumunan orang-orang yang berdesakan di gang atau lorong sempit di Distrik Itaewon, Seoul.

REUTERS via BBC INDONESIA Kerumunan orang-orang yang berdesakan di gang atau lorong sempit di Distrik Itaewon, Seoul.

"Ada begitu banyak orang sehingga kami tidak bisa bergerak," kata Song Su-yeon, 46, yang berkunjung dari kota Incheon dan tiba di stasiun kereta bawah tanah Itaewon satu jam setelah acara.

"Sepertinya aku akan mati jika aku jatuh," ucapnya.

Saksi lain mengatakan, orang-orang terus mendorong ke arah bawah, sementara yang dibawah tidak bisa bergerak, dan membuat mereka seperti domino.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com