Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arie Kriting Patah Hati dengan Tragedi Stadion Kanjuruhan

Kompas.com - 02/10/2022, 10:45 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Arie Kriting patah hati ketika mendengar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut berakhir tragis dengan memakan 127 korban jiwa.

Arie Kriting merasakan duka mendalam karena dirinya pernah merasakan kegembiraan saat menyaksikan Arema bertanding di Kanjuruhan.

Baca juga: Dulu Pernah Peluk Arie Kriting, Ibu Indah Permatasari Ungkap Alasan Akhirnya Tak Beri Restu

"Patah hati. Teringat bertahun-tahun lalu, naik sepeda motor pakai baju Arema, syal Arema, ke Kanjuruhan meski siang terik," tulisnya dikutip Kompas.com dari akun Twitternya, Minggu (2/10/2022).

"Nonton di tribun dan turut bernyanyi. Lalu pulang saat senja menjelang. Syahdu dan bahagia," lanjutnya.

Arie Kriting tak bisa membayangkan tempat yang dulu memberikannya kenangan indah ini justru menjadi saksi sebuah tragedi.

Baca juga: Ibu Indah Permatasari Mau Bertemu Cucu, Asal Arie Kriting Lakukan Hal Ini

"Enggak terbayang di tempat yang sama ada tragedi sebesar ini," tulis suami Indah Permatasari tersebut.

Sementara di Instagram, Arie Kriting meminta proses penyelidikan tragedi Kanjuruhan ini segera dilakukan sampai tuntas.

Pemain film Cek Toko Sebelah ini juga turut mendoakan para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Baca juga: Mahfud: Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Umumnya Terinjak dan Sesak Nafas

Laga Arema vs Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022) malam WIB berakhir dengan skor 2-3.

Kekalahan skuad Singo Edan di kandang mereka memantik emosi suporter Arema.

Para pemain lantas berlari menuju ruang ganti setelah wasit meniup peluit panjang mereka.

Sementara, di dalam Stadion Kanjuruhan terjadi kericuhan saat pihak keamanan mencoba mengamankan pemain.

Baca juga: Permintaan Maaf Arema FC atas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Polisi mencoba mengamankan kondisi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.

Naasnya, asap gas air mata yang mereka lontarkan mengarah ke tribun dan mengepul di sisi selatan.

Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, bahkan memakan korban jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com