Gitar Patah Setelah Keluar dari Bagasi Pesawat, Ardhito Pramono: Cangkul Kami Dibanting-banting

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ardhito Pramono mengalami hal tak mengenakkan saat terbang ke Yogyakarta dengan salah satu maskapai.

Ia kecewa dengan pelayanan yang diberikan maskapai tersebut.

Pasalnya, gitar kesayangan yang harusnya digunakannya untuk manggung justru malah rusak usai disimpan di bagasi pesawat tersebut.

Baca juga: Ardhito Pramono Puji Kinya Arazaku di Panggung The Sounds Project Vol.5

Ardhito mengungkapkan kekecewaannya di Instagram Story-nya. Ia juga mengunggah kondisi gitarnya yang rusak.

Di Instagram Story Ardhito, ia mengunggah kondisi gitarnya yang patah. 

“Next time lebih berhati-hati,” tulis Ardhito.

"Cangkul kami untuk bekerja suka dibanting-banting di bandara,” tambahnya.

Baca juga: Manggung di The Sounds Project Vol.5, Ardhito Pramono Pastikan Bersih dari Narkoba

Tak hanya gitar yang rusak, namun juga ada kulit snare drum yang juga tampak parah.

"Mungkin orang bagasi lagi bete," tulis Ardhito lagi.

Terakhir Ardhito mengatakan, alat-alat musiknya yang rusak tidak bisa dimainkan di beberapa panggung ke depan. 

Baca juga: Profil Ardhito Pramono, Pelantun Bitterlove yang Melejit Berkat YouTube

“Enggak (ada cadangan) makanya sepertinya Cigarette of Ours belum akan dimainin di beberapa panggung ke depan teman-teman,” tutur Ardhito.

Ardhito Pramono sempat menunjukkan tipe gitar miliknya. Terlihat merek Martin & Co tipe GPCX2AE Macassar.

Harga gitar tersebut dilihat dari beberapa market place sebesar Rp 14 juta.