JAKARTA, KOMPAS.com - Film Pengabdi Setan 2: Communion dirilis lebih awal di studio IMAX bioskop XXI.
Sutradara Joko Anwar sengaja memilih IMAX karena filmnya menjadi yang pertama dari Indonesia dan Asia Tenggara yang telah menjalani proses digital remastering (DMR) dengan teknologi tersebut.
Lantas, apa teknologi yang sebenarnya digunakan dan membedakan IMAX dengan bioskop konvensional lainnya?
Baca juga: Sosok Ibu Hadir Saat Jumpa Pers Film Pengabdi Setan 2: Communion
Dilansir dari laman IMAX.com, teknologi ini sebenarnya mengubah pengalaman penonton dalam menikmati sebuah film.
Hal itu bisa terjadi karena IMAX menawarkan detail, ketajaman, hingga kualitas audio yang berbeda dari biasanya.
Layar sebesar 20 x 11 meter yang sengaja dibuat melingkar juga memudahkan mata penonton untuk melihat apa saja yang sedang terjadi di dalam sebuah adegan film.
Baca juga: Review Film Pengabdi Setan 2: Communion, Alur Cerita Bolong yang Mencekam
Dengan penggunaan teknologi IMAX, Joko Anwar bisa bermain-main dengan detail suara dalam film Pengabdi Setan 2: Communion.
IMAX memungkinkan Joko membangun suasana mencekam lewat suara-suara horor yang tetap terdengar walau fokus di layar mengarah pada dialog karakter.
Penempatan audio speaker yang tersebar di satu studio IMAX juga membuat penonton bisa mendengar suara terkecil dari mulai jatuhnya jarum hingga ledakan besar di film-film laga.
Baca juga: Joko Anwar Persiapkan Pengabdi Setan 2: Communion Selama 3 Tahun
Sejak 30 Juli 2022, Pengabdi Setan 2: Communion sudah bisa tersedia secara terbatas di seluruh IMAX.
Apakah Anda tertarik untuk merasakan sensasi teror horor Ibu dengan kualitas terbaik di studio IMAX?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.