Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dito Mahendra Tak Penuhi Panggilan Pemeriksaan Kasus Dugaan Penyekapan Eks Sopir Nindy Ayunda

Kompas.com - 11/07/2022, 15:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Dito Mahendra dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus dugaan penyekapan eks sopir penyanyi Nindy Ayunda, Sulaiman, pada Senin (11/7/2022).

Kendati demikian, Dito Mahendra mangkir dari pemeriksaan tersebut.

"Bahwa Pak Dito hari ini tidak bisa hadir," kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Iptu Niken Lestari saat ditemui di kantornya, Senin.

Saat ditanya alasan Dito Mahendra tidak hadir, Niken mengaku tidak bisa mengungkapkan lebih lanjut.

"Untuk alasan ketidakhadirannya, kami tidak bisa menyampaikan. Hanya tadi via teleponnya seperti itu menyampaikan," ujar Niken Lestari.

Baca juga: Kasus Dugaan Penyekapan Eks Sopir Nindy Ayunda, Dito Mahendra Bakal Diperiksa Polisi Hari Ini

Oleh karena itu, Niken mengatakan, penyidik akan melayangkan panggilan kedua terhadap Dito Mahendra.

Menurut rencana, Dito Mahendra bakal menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada Jumat (15/7/2022).

Pemeriksaan terhadap Dito Mahendra berbarengan dengan Nindy Ayunda sebagai terlapor.

"Informasi dari Bapak Kanit Krimum, Nindy dan Dito yang hari Jumat yang hadir," ucap Niken.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama Rini Diana melaporkan Nindy Ayunda ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 15 Februari 2021.

Rini Diana melaporkan Nindy Ayunda karena Sulaiman diduga menjadi korban penyekapan oleh pelantun "Untuk Sahabat" itu.

Baca juga: Polisi Sebut Nindy Ayunda Sekali Mangkir dari Pemeriksaan Kasus Dugaan Penyekapan

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ dengan sangkaan Pasal 333 KUHP tentang Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang.

Kemudian, Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus dugaan penyekapan tersebut.

Ditemui belum lama ini, Sulaiman menceritakan peristiwa dugaan penyekapan tersebut.

Menurut Sulaiman, pada 11 Februari 2021, ia yang matanya ditutup menggunakan kain hitam menerima bogem mentah hingga tendangan ke arah rusuk dari pelaku dugaan penyekapan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com