KOMPAS.com- Everything Everywhere All at Once menjadi salah satu film yang ikut mencuri perhatian sejak ditayangkan Juni 2022 di bioskop.
Film yang dibintangi Michelle Yeoh (Evelyn Wang) ini bercerita tentang seorang wanita China-Amerika yang terkoneksi dengan dunia paralel dari dirinya.
Lantas apa yang membuat film ini menarik untuk ditonton? Dikutip dari berbagai sumber, berikut alasannya.
Everything Everywhere All At Once adalah pengalaman film yang benar-benar berbeda dari yang biasanya ditawarkan Hollywood. Bukan film tentang superhero, reboot, sekuel.
Film ini memiliki cerita yang disebut jauh lebih menyenangkan daripada pahlawan super yang terbang melintasi banyak alam semesta.
Banyaknya film superhero di bioskop belakangan ini bahkan sempat diratapi oleh sutradara Martin Scorsese dan Francis Ford Coppola.
Baca juga: Sinopsis Everything Everywhere All at Once, Kehidupan di Universe Lain
"Kami berharap dari sinema itu memberi kami sesuatu, pencerahan, pengetahuan, inspirasi," kata Coppola.
"Saya tidak berpikir ada orang yang mengambil apa pun dari pengalaman menonton film yang sama berulang-ulang," imbuhnya.
Kecepatan film, yang dilengkapi dengan soundtrack, menolak untuk membiarkan mata penonton goyah dari layar.
Walaupun berjalan cepat, film dengan kelebihan sensoriknya masih memberi ruang bagi penonton untuk menyelidiki, menafsirkan, dan berteori, meletakkan potongan-potongan teka-teki untuk diperbaiki sesuai keinginan dan waktu sendiri.
Banyak orang yang sudah menonton film ini menyukai alur ceritanya. Bahkan dalam website Rotten Tomatoes, film ini mendapat nilai 95 persen dari penonton disertai ulasan.
"Sebuah film dengan banyak lapisan yang menyatu dalam sebuah cerita yang luar biasa," tulis Adrian Monserrat.
"Setiap emosi terbungkus. Dilakukan dengan sangat baik. Indah dipandang, koreografi pencak silatnya indah, ceritanya tepat waktu dan juga indah," tulis Athena.
"Everything Everywhere All At Once, adalah film untuk ditonton ketika tidak ada lagi yang masuk akal di dunia karena ini mengingatkan Anda tentang apa artinya menjadi manusia," tulis Ruben Peralta Rigaud.
Bahkan dalam rating IMDb, Everything Everywhere All at Once memperoleh rating 8,5/10, mengalahkan Dr. Strange: Multiverse of Madness hanya mendapatkan 7,3/10.