Sempat GERD, Maia Estianty Akhirnya Tahu Pencetusnya Ternyata Batu Empedu

JAKARTA, KOMPAS.com- Musisi Maia Estianty akhirnya menemukan pencetus GERD yang membuatnya waktu itu sampai dirawat di IGD.

Awalnya Maia mengalami sakit di ulu hati dan sakit untuk menelan.

Saat dibawa ke rumah sakit seminggu lalu, Maia sempat mendapat suntikan penurun asam lambung yang membuat kondisinya sedikit lebih baik.

Tapi karena tak kunjung sembuh dan justru semakin sakit untuk makan bahkan minum, Maia ke dokter lain yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam, Tjhang Supardjo.

Baca juga: Fakta Maia Estianty Terkena GERD hingga Dilarikan ke IGD

"Karena udah enggak kuat banget, udah empat hari, aku kontak dokter Tjhang Supardjo, oleh dokterku dikasih tahu ini pencetusnya kenapa GERD-ku kambuh," ujar Maia dikutip dari YouTuba Maia AlElDul Tv.

Oleh dokter, Maia kemudian di USG dan ditemukan adanya dua batu empedu berukuran 18.8 mm atau sekitar hampir 2 cm yang letaknya di bagian leher kantong empedu.

"Ini dia sakit karena letaknya di leher, nyangkut-nyangkut di saluran," kata dokter Tjhang.

"Dia sakit, enggak enak banget karena di pintu saluran, mau masuk saluran enggak bisa karena batunya besar. Nyangkut di situ bikin sakit," jelasnya lagi.

Menurut dokter, hal itu yang menyebabkan Maia selalu merasa GERD.

Baca juga: Sakit Batu Empedu, Maia Estianty: Kayak Disilet- silet

"Sehingga, bolak-balik berobat GERD enggak akan sembuh karena penyebabnya dari batu empedu," jelas dokter Tjhang.

"Jadi batu empedu harus dibereskan dulu, diambil, diselesaikan, biasanya GERD-nya akan sembuh," lanjutnya.

Sebenarnya Maia sudah cukup lama disarankan untuk memotong kantong empedunya.

Namun Maia masih mempertimbangkannya karena takut setelah kantong empedunya dipotong, dia tidak bisa lagi menikmati berbagai makanan berlemak.

Baca juga: Sempat Dilarikan ke IGD, Maia Estianty: Ampun Deh Sakitnya

"Nanti kalau sudah sembuh ya Bunda bisa makan-makanan biasa, makanan berlemak juga biasa, asal bukan berlebihan," ujar dokter.

"Steak biasa, dalam batas wajar (bisa). Tanda misal berlebihan (makan berlemak), misal diare berarti berlebihan. Malah bagusnya kalau lebih dibuang, enggak diserap lagi," kata dokter.

Mendengar penjelasan dokter, Maia yang masih tampak ragu menjalani operasi akhirnya menunggu keputusan dari suaminya terlebih dahulu.