Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Kinerja LSF Selama 2021 dan Penjelasan soal Sensor dalam Film Jakarta Vs Everybody

Kompas.com - 23/03/2022, 11:09 WIB
Vincentius Mario,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2021, Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia telah berupaya menjalankan fungsinya untuk melakukan sensor dan pengawasan bagi materi digital di layanan siaran Tanah Air.

LSF menerima total materi sensor yang didaftarkan sebanyak 40.640 judul pada tahun 2021.

Dalam konferensi pers laporan kinerja LSF 2021 di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022), LSF juga membagikan soal dinamikanya sejauh ini, sekaligus contoh sensor yang diterapkan pada film Jakarta Vs Everybody.

Baca juga: LSF Sempat Ingatkan Film Jakarta Vs Everybody soal Adegan Narkoba dalam Bungkus Permen

Berikut rangkuman Kompas.com:

1. Dua film tak lulus sensor

Dari jumlah 40.640 materi sensor, yang dinyatakan lulus sebanyak 40.638 judul.

Artinya, ada dua film yang tidak lulus dan dikembalikan ke pemilik film.

Data tersebut disampaikan Wakil Ketua LSF, Ervan Ismail.

"Produk terkenal dari LSF itu Surat Tanda Lulus Sensor (STLS), mencakup film layar lebar, televisi, dan jaringan informatika. Tahun ini kami terima 40.640 judul materi sensor, ada dua yang tak lulus sensor," kata Ervan.

Baca juga: LSF Enggan Umumkan Dua Film yang Tak Lulus Sensor di 2021, Mengapa?

94 persen materi sensor tersebut adalah film yang tayang di televisi dari total keseluruhan.

Ervan menambahkan, jumlah tersebut memenuhi harapan atau target yang tertuang dalam Rencana Strategis LSF 2021.

2. Film Indonesia membaik, meski diterpa pandemi

Untuk bioskop, LSF menerima materi film layar lebar dan iklan film hanya 237 judul, sementara yang lulus sensor 233 judul.

Melihat data tersebut, Ketua LSF, Romy Fibri Hardiyanto menyebut produksi film Tanah Air mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Terima 40.640 Materi, LSF Sebut Produksi Film Indonesia Membaik

"Jumlah itu sudah mengalami kenaikan sebanyak 20,9 persen dari jumlah materi sensor layar lebar pada 2020," ujar Romy.

Romy berpendapat, ini merupakan pertanda baik bagi dunia perfilman Tanah Air.

3. Kesulitan terapkan sensor di OTT

Meski demikian, masih banyak tantangan yang dihadapi LSF untuk melakukan sensor secara merata di tayangan Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com