Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Karya Peserta DTBTNS Season 2 Bawa Angin Segar untuk Industri Musik dan Visual Art Tanah Air

Kompas.com - 16/03/2022, 16:24 WIB
Leviana Susanto,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ajang pencarian bakat Dare To Be The Next Superstar (DTBTNS) Season 2 telah memasuki babak penjurian. Lebih dari 900 karya musik dan visual art ditampilkan di hadapan juri sejak pendaftaran ditutup pada Senin (14/3/2022).

Oleh juri, karya dari para peserta DTBTNS Season 2 dinilai semakin menarik, variatif, dan berkualitas.

Perwakilan Supermusic Nathaniel W Utomo mengatakan, karya peserta diseleksi oleh tim juri. Untuk kategori musik, tim juri terdiri dari Rekti Yoewono, Ronald Steven, dan Nadia Yustina.

Sementara pada kategori visual art, karya peserta diseleksi oleh Oom Leo, Popo Mangun, Hana Madness, Bunga Fatia, dan Streoflow.

Peserta yang lolos seleksi akan mengikuti sesi coaching bersama para expert di masing-masing kategori.

Nathaniel mengatakan, pihaknya mengapresiasi karya tiap peserta yang lolos sebagai finalis DTBTNS Season 2. Meskipun proses submission sempat diperpanjang karena situasi pandemi Covid-19, hal ini justru memunculkan lebih banyak karya menarik dan berkualitas di setiap kategori.

“Kami harap penjurian bersama para expert selanjutnya memberikan insight positif bagi para finalis,” ujar Nathaniel dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (16/3/2022).

Harapan terhadap para finalis juga diungkapkan Rekti Yoewono. Menurut Rekti, karya yang semakin bervariasi dari para finalis diharapkan menjadi angin segar bagi dunia musik Indonesia. Ia mengatakan bahwa para musisi muda berbakat perlu terus didorong agar semakin dikenal luas.

“Jumlah submission yang banyak karena peningkatan keberanian para pegiat musik untuk menampilkan karya. Saya rasa itu merupakan hal yang bagus, apalagi di DTBTNS Season 2 ini karyanya semakin bervariasi. Jika tahun lalu DTBTNS didominasi oleh musik pop, pop punk, dan rock, tahun ini justru banyak band metal, bahkan ada juga musik elektronik,” tutur Rekti.

Rekti menambahkan, karya yang semakin beragam dan berkualitas di DTBTNS Season 2 membuat para juri tertantang dan menjadi selektif dalam menentukan karya terbaik dari finalis.

Hal senada diungkapkan Oom Leo. Ia harus menguras energi dan pikiran saat menilai karya-karya visual art yang kualitasnya di atas rata-rata.

“Antusiasme para peserta sangat luar biasa. Banyak yang memikat perhatian, baik dari segi teknis, konsep, ide, dan artistik. Tidak hanya satu atau dua karya, tetapi sangat banyak yang membuat saya dilema untuk memilih kandidat juara DTBTNS Season 2,” ujar Oom Leo.

Adapun fase penjurian juga diisi sesi coaching. Pada sesi ini, juri membagikan ilmu serta pengalaman mereka kepada para finalis DTBTNS Season 2. Rekti dan Oom Leo sudah menyiapkannya materi agar sesi ini berjalan lancar dan bisa menjadi bekal untuk pengembangan diri dan karya finalis.

Di tahap coaching, Rekti lebih menekankan performance sebagai poin penting bagi seorang performer. Hal tersebut meliputi cara menampilkan diri di atas panggung dan berkomunikasi dengan audiens. Sementara itu, Oom Leo cenderung fokus kepada proses awal penggarapan sebuah karya visual art.

Ajang tepat untuk pendatang baru

Salah satu peserta dari kategori musik asal Jakarta bernama Duo Wantang mengatakan bahwa DTBTNS Season 2 adalah ajang yang tepat untuk musisi pendatang baru menjadi the next rising star.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com