Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentari Kerangkeng Bupati Nonaktif Langkat, Nadine Chandrawinata: Hati Batu

Kompas.com - 25/01/2022, 12:22 WIB
Firda Janati,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Nadine Chandrawinata mengomentari kasus dugaan perbudakan yang dilakukan Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-Angin.

Lewat tulisan di Instagram Story-nya, Nadine Chandrawinata geram dengan kasus kerangkeng yang mengurung para pekerja kelapa sawit.

"Sudah enak-enak dengar lagu nyantai. Baca begini, elus dada, jahat ya," tulis Nadine Chandrawinata seperti dikutip Kompas.com dari akun Instagram @nadinelist, Selasa (25/1/2022).

Nadine Chandrawinata membagikan ulang unggahan sutradara Angga Sasongko terkait kasus yang baru terungkap tersebut.

Baca juga: Fakta-fakta Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat

Istri Dimas Anggara ini menyebut dalang di balik pengurungan para pekerja kepala sawit itu tidak memiliki hati nurani.

"Hati batu ya, lupa kalau kelak nanti mempertanggungjawabkan (di akhirat) saat dipanggil," tulis Nadine.

Nadine berharap siapapun pelaku yang terlibat dalam kasus dugaan perbudakan itu mendapatkan ganjaran atas perbuatan kejam mereka.

"Sebelum itu, di dunia dulu lah mempertanggungjawabkan dulu, pada punya keluarga brouwww," tulis Nadine.

Baca juga: Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Nonaktif Langkat Ada sejak 2012, untuk Apa?

Sebagai informasi, Bupati nonaktif Langkat yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Terbit Rencana Perangin-Angin, diduga melakukan kejahatan lain berupa perbudakan terhadap puluhan manusia.

Dugaan itu diungkap Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat, Migrant Care, yang menerima laporan adanya kerangkeng manusia serupa penjara (dengan besi dan gembok) di dalam rumah bupati tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com