Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2022, 08:24 WIB
Vincentius Mario,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karakter Boneka Komo dan Seto Mulyadi adalah hiburan pada era 1990an yang tak bisa lepas dari ingatan anak-anak di masa itu.

Boneka Si Komo milik pria yang akrab disapa Kak Seto itu mulai mengisi siaran televisi di era 1990-an di TPI.

Ada satu lagu yang menjadi salah satu ciri khas Si Komo, yakni lagu yang berjudul “Si Komo lewat Jalan Tol”.

Dalam lagu itu diceritakan bahwa penyebab kemacetan di jalan raya karena Si Komo lewat.

Baca juga: Usia Si Komo Sudah 46 Tahun, Kak Seto Sebut Hanya Satu-satunya di Dunia

Apa yang diceritakan dalam lagu itu adalah kejadian nyata yang dialami Kak Seto dan Boneka Komo ketika sedang berada di Samarinda.

“Waktu itu pernah diundang ke Samarinda, dongeng Si Komo, saya menciptakan boneka besar, yang kemudian seperti Barney. Si Komo saya bikin boneka besar untuk saya bikin opera,” ujar Kak Seto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/1/2022).

Kak Seto menuturkan, saat itu ia dan Si Komo diminta untuk turun ke jalan dan mempromosikan opera yang akan digelar.

“Nah, waktu itu pas hari minggu acaranya sebelum pertunjukkan jam 10, panitia mengajak saya menggandeng Si Komo tadi untuk promosi ke jalan bahwa nanti jam 10 akan ada opera Si Komo,” ucap Kak Seto.

Baca juga: Bocoran dari Kak Seto, Boneka Komo Akan Comeback Tahun Ini

Antusiasme anak-anak yang saat itu meminta berfoto bersama Si Komo membuat jalanan di Samarinda kala itu macet.

Oleh karenanya, lahirlah istilah bahwa penyebab kemacetan di jalan raya karena Si Komo sedang lewat.

“Pada waktu saya lagi jalan, banyak anak yang mengerubungi, minta foto, gara-gara Si Komo lewat, akhirnya jalan di Samarinda macet. Akhirnya lahirlah lagu itu ‘Macet Lagi, macet Lagi, gara-gara Si Komo lewat’,” tutur Kak Seto.

Kak Seto menyebut, boneka tersebut ia beli dari San Fransisco, Amerika Serikat. Lalu Komo dibentuk dan dijahit sendiri oleh tangan Kak Seto.

Baca juga: Cerita Kak Seto tentang Asal-usul Si Komo

“Ini saya jahit, ada yang saya gunting, lidahnya yang panjang karena itu naga, terus saya pendekin, saya jahit juga,” ucap Kak Seto.

“Dan sampai sekarang masih ada boneka yang populer tahun 1990-an itu. Enggak ada cadangan,” lanjutnya.

Kak Seto tentu saja sangat sayang pada Boneka Komo.

Berkat Si Komo, Kak Seto semakin dikenal di masyarakat, terutama saat mengisi program acara anak di stasiun TPI pada tahun 1990-an.

Baca juga: Kisah Terciptanya Si Komo, Berawal dari Kak Seto yang Sedih dengan Lirik Lagu Si Kancil

Tidak hanya membuat cerita, Kak Seto juga menciptakan lagu-lagu di dalam cerita boneka Si Komo yang liriknya sederhana dan mudah dimengerti anak-anak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com