Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denada Cerita Perjuangan Hidup di Singapura, Sempat Tak Bekerja dan Uang Sisa Rp 200 Ribu

Kompas.com - 03/01/2022, 09:02 WIB
Cynthia Lova,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dan artis peran Denada tinggal di Singapura bersama buah hatinya, Aisha, dalam beberapa tahun terakhir.

Pemilik nama lahir Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan itu memutuskan tinggal di Singapura untuk menemani Aisha menjalani pengobatan leukemia atau kanker darah.

Berbincang dengan Maia Estianty, Denada menceritakan kondisi anaknya terkini hingga perjuangannya bertahan hidup di Singapura.

Kompas.com merangkumnya dari kanal YouTube MAIA AlELDUL TV sebagai berikut.

Mulai membaik dan sudah bisa sekolah

Denada mengatakan, kondisi anaknya mulai membaik. Bahkan, Aisha telah dibolehkan masuk sekolah.

“Anakku alhamdulillah baik. Alhamdulillah anakku sudah bisa sekolah sama dokternya itu alhamdulillah aku bersyukur,” ujar Denada, dikutip Kompas.com di kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, Minggu (2/1/2022).

Baca juga: Kondisi Terkini Anak Denada yang Idap Leukemia, Sudah Bisa Sekolah

Denada mengatakan, ini tahun pertama anaknya masuk ke sekolah.

Sebab, selama tiga tahun belakangan ini, Aisha hanya berdiam di rumah dan sekitaran rumah sakit.

Aisha disebut tidak pernah bermain dengan anak-anak seumurannya di alam bebas.

Namun, ketika Aisha mulai bersosialiasi, ada hal yang dikhawatirkan juga oleh Denada.

Sebab sepulang sekolah, ada beberapa bagian tubuh Aisha yang kerap kali terluka karena keasyikan bermain.

Meski begitu, Denada senang anaknya kini perlahan mulai bisa bersosialisasi dengan teman-temannya.

Baca juga: Campur Aduk Perasaan Denada Tinggalkan Buah Hati di Singapura untuk Pulang ke Indonesia

Sempat berhenti bekerja saat pandemi Covid-19

Denada juga menceritakan perjuangannya bertahan hidup di Singapura yang apa-apa serba mahal. Termasuk, biaya hidup dan pengobatan Aisha.

Awal-awal tinggal di Singapura, Denada masih bolak balik ke Indonesia untuk bekerja.

Namun, ketika pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini, Denada merasa sangat kesulitan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com